Page 62 - E-Modul Kisah Teladan Walisongo Terintegrasi Nilai Moderasi Beragama Produk Akhir
P. 62
2. Mengambil Alih Fungsi Dukuh Menjadi Pesantren
Salah satu proses Islamisasi melalui
pendidikan yang diperankan Sunan Giri adalah usaha
mengambil alih lembaga pendidikan Syiwa-Budha
yang disebut mandala, asrama, atau dukuh menjadi
pesantren. Pada masa Majapahit dukuh dijadikan
sebagai tempat pertapaan untuk mendidik calon
pendeta, lalu oleh para Walisongo “dukuh” diformat
menjadi “pesantren” dan peserta didik yang belajar
disebut santri. Kata santri berasal dari kata
sashtri yang berarti orang suci yang mempelajari
kitab suci. Dalam perjalanannya, pesantren
mengajarkan berbagai macam pengetahuan, agama,
kebudayaan, Seni, ekonomi, dan sebagainya.
Kemasyhuran dan pengembaraan Raden Paku,
saat muda dalam menjalankan usaha dagang milik
Nyi Ageng sambil menyebarkan Islam ke berbagai
daerah menjadikan Sunan Giri dikenal luas hingga
santrinya tidak hanya berdatangan dari pulau Jawa,
bahkan dari Makasar, Lombok, Sumbawa, Flores,
Ternate, Tidore, dan Hitu. Persebaran santri dari
berbagai penjuru daerah menunjukkan kemajuan
dan perkembangan pesantren yang mulai diminati
masyarakat masa itu.
49