Page 27 - BUKU AJAR BAHASA INDONESIA KELAS XII - FARRAH, RAHMAH, RYANA
P. 27
2. Pengungkapan Awal mula peristiwa yang memicu masalah yang
peristiwa terjadi pada tokoh.
3. Rising action (menuju Adanya peningkatan emosi dalam berbagai situasi
konflik) menuju konflik yang terjadi pada tokoh.
4. Komplikasi (puncak Dikenal dengan nama klimaks, bagian cerita paling
konflik atau turning penting (besar dan mendebarkan). Bagian inti cerita
point) yang merupakan puncak konflik dan menentukan
perubahan nasib beberapa tokohnya.
5. Evaluasi atau resolusi Bagian penyelesaian, penjelasan dan penilaian
(penyelesaian) tentang sikap dan nasib tokoh.
6. Koda Bagian akhir yang berisi komentar terhadap
keseluruhan isi cerita dan berfungsi sebagai penutup.
Bersifat opsional, bisa ada atau tidak ada dalam
sebuah cerita.
Untuk memperdalam pengetahuan kalian mengenai sistematika teks cerita
sejarah, bacalah kutipan novel sejarah Mangir karya Pramoedya Ananta Toer berikut!
Mangir
Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan yang
terbit bersamaan dengan tenggelamnya matari. Dengan cepat ia naik dari kaki langit,
mengunjungi segala dan semua yang tersentuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, juga
hewan dan manusia. Langit jernih, bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain lagi
keadaannya gelisah, resah, seakan-akan manusia tak membutuhkan ketenteraman
lagi.
I. Abad Keenam Belas Masehi
Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnama sidhi itu gelisah. Ombak-
ombak besar bergulung-gulung memanjang terputus, menggunung, melandai,
mengejajari pesisir pulau Jawa. Setiap puncak ombak dan riak, bahkan juga busanya
yang berterbaran seperti serakan mutiara yang dikuningi oleh cahaya bulan. Angin
meniup tenang. Ombak-ombak makin menggila.
Sebuah kapal peronda pantai meluncur dengan kecepatan tinggi dalam cuaca
angin damai itu. Badannya yang panjang langsing dengan haluan dan buritan
meruncing, timbul-tenggelam di antara ombak-ombak purnama yang menggila. Layar
kemudi di haluan menggelembung membikin lunas menerjang serong gunung-
gunung air itu-serong ke barat laut. Barisan dayung pada dinding kapal berkayuh
berirama seperti kaki-kaki pada ular naga. Layarnya yang terbuat dari pilinan kapas
dan benang sutra, mengilat seperti emas, kuning dan menyilaukan.
23