Page 3 - E-Modul Bimbingan Kewirausahaann
P. 3
KATA PENGANTAR
Pembelajaran dengan paradigma baru menguatkan pembagian
kewenangan yang ada di pemerintah pusat, daerah dan sekolah. Salah satu
bentuk kewenangan yang ada di tataran pemerintah pusat adalah hadirnya
capaian pembelajaran (CP) sebagai salah satu kerangka dasar kurikulum
yang memungkinkan setiap pendidikan mendapatkan gambaran apa yang
diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik pada akhir suatu proses
belajar sehingga setiap guru diharapkan dapat mengajarkan peserta didik
sesuai dengan perkembangannya.
Pencapaian kompetensi yang diharapkan dalam CP memerlukan
kolaborasi dari berbagai pihak yaitu guru, konselor, dan tenaga pendidik
lainnya sebagai mitra kerja. Dalam hal ini Bimbingan Konseling sesuai
fungsinya mengupayakan tercapainya tugas perkembangan melalui
kegiatan bimbingan dan konseling yang memandirikan. Bimbingan dan
konseling menggunakan paradigma perkembangan individu, yang
menekankan ada upaya mengembangkan potensi-potensi positif individu
Pelayanan bimbingan dan konseling di SMA/ SMK termasuk
Kesetaraan Paket C merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta
didik/konseli agar dapat mencapai perkembangan secara optimal, terlebih
di masa SMA/SMK peserta didik dituntut untuk mampu mengambil
pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggungjawab serta memiliki
daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.
Eksistensi bimbingan dan konseling dapat dilihat dari irisan capaian
pelayanan bimbingan dan konseling dengan upaya mewujudkan
kesejahteraan hidup (wellbeing), profil pelajar Pancasila dan penguatan
pendidikan karakter peserta didik/konseli.
Penulis
Dr. H. Maman Rukmana
iii