Page 263 - Modul IPS9 genap
P. 263

3)  Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan
                                   Pemberontakan meletus pada Oktober 1959 di bawah pimpinan Ibnu
                                   Hajar. Ia membentuk pasukan yang disebut “Kesatuan Rakyat Yang
                                   Tertindas (KRYT)”. Usaha IbnuHajar mengalami kegagalan, dan pada
                                   tahun 1959 dapat ditumpas.



                               4)  Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan

                                   Pemberontakan  DI/TII  Sulawesi  Selatan  di  bawah  pimpinan  Kahar
                                   Muzakar membelot dari tugas dinasnya. Pada tanggal 17 Agustus 1951
                                   ia bersama pasukannya lengkap dengan senjata melarikan diri ke hutan.
                                   Pada bulan Januari 1952, Kahar Muzakar menyatakan Sulawesi Selatan
                                   merupakan  bagian  dari  NII  Kartosuwiryo.  Pemerintah  segera
                                   mengadakan operasi militer. Hasilnya pada bulan Februari 1965, Kahar
                                   Muzakar ditembak mati.


                               5)  Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah

                                   Di  Tegal  dan  Brebes  timbul  gerakan  “Majelis  Islam”  di  bawah
                                   pimpinan  Amir  Fatah.  Sedangkan  di  Kebumen  timbul  gerakan
                                   “Angkatan Umat Islam (AUI)”  yang dipimpin oleh Mahfudh Abdul
                                   Rakhman  (Kyai  Sumolangu).  Untuk  menumpas  pemberontakan
                                   tersebut pemerintah membentuk Pasukan Banteng Raiders. Pasukan itu
                                   melancarkan operasi yang disebut operasi “Merdeka Timur” di bawah
                                   Letkol Soeharto.



























   244                        Modul PJJ Mata Pelajaran IPS - Kelas IX Semester Genap
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268