Page 20 - E-Modul Pemanasan Global
P. 20
Peningkatan kadar CO2 dari waktu ke waktu terus terjadi dimulai sejak zaman
Eosen yaitu periode dalam skala geologi yang terjadi sekitar 60–40 juta tahun yang
lalu. Hal ini penting dipelajari dalam sejarah catatan CO2 yang memberi bukti kuat
hubungan antara tingkat CO2 dan keadaan iklim yang menghangat. Dengan
mempelajari perubahan iklim bumi di masa lalu maka pemanasan global di masa yang
akan datang dapat diprediksi dengan lebih baik.
Kandungan CO2 di atmosfer adalah hasil aktivitas manusia yang sebagian
besar berasal dari penggunaan bahan bakar dari fosil baik untuk kegiatan industri
maupun berkendara. Bahan bakar digunakan melalui reaksi pembakaran.
Gas CO2 hasil pembakaran diemisikan ke atmosfer sekitar 57% sedangkan
sisanya masuk ke laut dan terserap oleh reaksi fotosintesis, Ingatlah bahwa Hukum
Lavoisier berlaku untuk keadaan ini. Jumlah atom karbon selalu sama baik dalam
bentuk CO2 di udara maupun dalam bentuk senyawa lainnya di luar emisi CO2. Oleh
karena itu, emisi CO2 di udara inilah yang harus dikurangi.
Mekanisme Terjadinya Efek Rumah Kaca
Apakah Kalian pernah mendengar istilah rumah kaca? Jika Kalian mencari di internet,
Kalian akan menemukan gambar sebuah ruangan transparan terbuat dari kaca yang
berfungsi untuk memerangkap udara hangat yang bermanfaat bagi tumbuhan.
Atmosfer Bumi pun memiliki sistem serupa dengan rumah kaca tersebut. Peristiwa
terperangkapnya udara hangat di Bumi dikenal dengan istilah efek rumah kaca.
Sumber panas utama permukaan Bumi adalah sinar Matahari. Energi yang
dipancarkan Matahari disalurkan ke Bumi berupa radiasi, kemudian energi ini
berubah menjadi panas di permukaan Bumi. Energi Matahari yang sampai di
permukaan Bumi dimanfaatkan dalam menunjang aktivitas manusia, seperti
mengeringkan baju, mengeringkan hasil pertanian, pembangkit tenaga listrik, dan
lain-lain. Radiasi tersebut merupakan gelombang pendek bersuhu hangat.
Gelombang pendek bersuhu hangat tersebut tidak seluruhnya diserap oleh
permukaan Bumi, sebagian lagi dipantulkan kembali menuju luar angkasa berupa
gelombang inframerah, sehingga suhu permukaan Bumi tidak akan kelebihan panas.
Gas-gas penyebab efek rumah kaca, seperti gas karbon dioksida (CO2), gas
metana (CH4), klorofluorokarbon (CFC), nitrogen monoksida (NO2), nitrogen
dioksida (NO), dan belerang dioksida (SO2) yang berada pada atmosfer Bumi
menyerap energi dari gelombang pada rentang panjang gelombang 5 – 50 nm.
13