Page 113 - Papua dalam Arus Sejarah Bangsa
P. 113

Republik Indonesia. Maka bisalah pula   politik Indonesia sebagai sebuah   tampak terhampar di hadapan mata.   Royaume de Crivijaya” (BEFEO, 18,6,
 dipahami kalau dalam konteks sistem   negara adalah sesungguhnya suatu   Tentu saja hal ini mudah dipahami juga,   1918). Dari prasasti ini diketahuilah
 pemerintahan “demokrasi perlementer”,   ideologi? Jadi, apakah corak keterkaitan   sebab bukankah kemegahan candi itu   bahwa pada abad ke-7 Masehi
 berdasarkan UUD Sementara (1950),   ideologi nasionalisme Indonesia dengan   dengan teramat mudah memancing   Kerajaan Sriwijaya telah menampilkan
 yang menjadikan Presiden hanyalah   dinamika sejarah? Bagaimanakah   pertanyaan dan sekaligus kekaguman?   diri sebagai sebuah pusat kekuasaan
 seorang Kepala Negara, tetapi bukan   hubungan historis antara Papua—  Begitulah seandainya pandangan   yang kokoh di Sumatra bagian
 Kepala Pemerintahan, “masalah   pulau yang terletak di ujung Timur   kesejarahan telah dilayangkan maka   Selatan. Kalau begitu halnya, maka
 Irian Barat” kadang-kadang bisa   kepulauan Nusantara—dengan   tampaklah betapa Borobudur bukanlah   apakah jawaban dari keraguan akan
 juga menjadi unsur konflik politik   pulau-pulau lain yang telah menjadi   sekedar sebuah candi Buddha yang   makna historis dari kesaksian yang
 tersembunyi antara Presiden Soekarno   bagian dari Republik Indonesia bisa   teramat megah. Candi Borobudur,   diberikan oleh candi Borobudur yang
 dengan kabinet-kabinet, yang dikuasai   diterangkan? Maka baiklah jika uraian   yang terletak di Jawa Tengah ini,   megah ini?
 oleh partai politik. Bukankah Soekarno,   tentang Papua ini, dimulai dari suatu   bukanlah sekadar bukti dari ketinggian
 bukan hanya seorang Presiden yang   perbandingan sejarah internal—ketika   kebudayaan dari masa lalu, tetapi   Setelah mempelajari prasasti-
 terikat oleh keharusan UUD, tetapi   pengalaman dari beberapa daerah   adalah pula saksi sejarah tentang   prasasti yang berkaitan dengan hal
 adalah pula seorang tokoh nasionalis   dibanding-bandingkan. Karena itu tidak   dinamika keagamaan dan perpolitikan   ini lebih lanjut serta menelaah hasil
 yang tidak mungkin dengan begitu   ada salahnya kalau sekelumit episode   yang pernah terjadi di wilayah   penemuan para ilmuwan yang telah
 saja melupakan cita-cita dan ideologi   dari sejarah masa lampau tanah air   Nusantara ini.   meneliti fakta historis yang menarik
 nasionalisme, yang sejak muda telah   yang paling mudah teringat dikisahkan   ini, seperti perdebatan akademis
 dipeliharanya?   sekedarnya.   Sebuah fakta historis dari masa lalu   antara Krom dengan Stutterheim—

            mungkin mencengangkan juga. Candi       yang berkisar tentang ”siapa yang
 Papua dari Lintasan di   Ketika masa awal dari sejarah bangsa   Borobudur ini dibangun pada abad   menguasai siapa”—maka de Casparis
 Kejauhan-Sejarah  telah mulai mendapat perhatian, maka   VII oleh dinasti Sailandra. Maka   sampai pada suatu kesimpulan. Kasus
 bisalah dipahami juga kalau hal yang   dikatakanlah bahwa candi Borobudur   Borobudur, katanya bukankah masalah
 Begitulah bisa dikatakan bahwa   paling lebih dulu menarik perhatian   adalah “the highest expression of   kekuasaan—apakah Jawa menguasai
 sejak Proklamasi Kemerdekaan   ialah bangunan tua yang tampak   the artistic genius of the Sailandra   Sumatra, ataukah sebaliknya—tetapi
 dikumandangkan, nasib dan kedudukan   megah berdiri. Bukankah bangunan   period”. Tetapi bukankah Sailandra   adalah peneguhan fakta historis
 Papua dalam konteks Republik   itu tampak aneh tetapi bukankah   adalah dinasti yang berkuasa di   tentang adanya hubungan dinasti dari
 Indonesia telah menjadi bagian dari   pula bangunan itu adalah bagian   Kerajaan Sriwijaya, sebuah kerajaan   kedua wilayah ini. Pada abad VIII dan
 wacana ideologi dan politik—betapa   dari warisan kebudayaan bangsa?   maritim besar yang berpusat di   IX, dua dinasti yaitu Dinasti Sanjaya
 pun pulau yang terletak di ujung Timur   Karena itu bisalah dipahami juga   wilayah Palembang? Fakta sejarah ini   yang beragama Shiwa dan Dinasti
 itu masih berada di bawah kekuasaan   kalau pertanyaan kesejarahan telah   ditemukan dan disampaikan pertama   Sailandra yang beragama Buddha
 asing. Tetapi bukankah nasionalisme   dengan begitu saja melintas seketika   kali oleh seorang ilmuwan Prancis, G.   berkuasa di Jawa Tengah. Tetapi
 yang menjadi landasan dari sikap   kemegahan candi Borobudur telah   Coedes dalam artikel klassiknya “Le   menjelang berakhirnya abad IX Dinasti



 96
                                                                                         97
 96  PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  97
 P
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118