Page 138 - Papua dalam Arus Sejarah Bangsa
P. 138

maka bisalah pula dikatakan bahwa       bayangkanlah kekayaan kultural bangsa                      apalagi dengan etnis Jawa? Ketika       man sampai pada kecenderungan
                      pengetahuan sosial-kultural tentang     yang terpelihara. Rekaman itu tidak                        pertanyaan ini telah dikemukakan        aristokratis dengan “raja” sebagai
                      dunia ke-Papua-an yang serba terpencil   saja bisa dinikmati sebagai bunyi-                        maka jawab yang tidak terelakkan ialah   pusat. Meskipun Mansoben menolak
                      itu adalah suatu keharusan akademis     bunyian yang bermakna tetapi juga                          “beragam-ragam” bahkan juga “saling     pemahaman Sahlin tentang realitas
                      juga. Karena itulah perekaman dari      dipelajari—baik sebagai contoh dari                        berbeda-beda”. Karena itu bisalah       etnologis dari beberapa suku-bangsa
                      bahasa-bahasa yang telah terancam       sistem kebahasaan, maupun sebagai                          dipahami juga kalau kebudayaan          Melanesia, ia setuju juga dengan prinsip
                      itu harus segera dimulai. Sekali bahasa   pola pemikiran dari kebudayaan yang                      Papua (Barat) sebagai keseluruhan       kategorisasi dalam usaha menerangkan
                      itu telah hilang, berarti bahasa itu akan   telah mengalami proses kepunahan.                      ingin dipahami maka cara yang terbaik   keragaman dari sistem kepemimpinan
                      hilang selama-lamannya. Maka yang       Rekaman itu bahkan bisa juga                               ialah dengan membentuk tipe-tipe        suku-suku bangsa di Papua.
                      tinggal mungkin hanya pengetahuan       dibanggakan sebagai kekayaan dari                          yang mungkin saling berlainan tetapi
                      bahwa “pernah di suatu zaman orang      warisan budaya.                                            kemudian dipilah-pilah berdasarkan      Begitulah, sistem kepemimpinan yang
                      yang tinggal di daerah ini berbicara                                                               tipologi yang saling berkaitan. Dengan   pertama yang terdapat di kalangan
                      dalam bahasa nenek moyang mereka”.      Kalau masalah pola kebahasaan                              cara ini maka sistem kepemimpinan dari   kesatuan-kesatuan etnis di Papua
                      Tetapi jika seandainya perekaman dari   dari suku-suku yang terasing itu                           dua–tiga ratus suku-bangsa di Papua itu   boleh dinamakan sebagai sebuah
                      bahasa-bahasa yang telah terancam       ternyata sedemikian kompleks                               bisa dikelompokkan atas beberapa tipe.   sistem tentang “kepemimpinan
                      kepunahan itu sempat dilakukan dan      maka bagaimanakah dengan sistem                            Begitulah, bertolak dari model tipologi   pria berwibawa”. Sumber wibawa
                      kemudian disimpan serta dipelihara      kepemimpinan dari suku-suku bangsa                         yang diperkenalkan oleh M. D. Sahlin    dari sistem kepemimpinan big
                      dengan baik maka rekaman itu akan       di pulau Papua ini? Siapapun yang                          dalam bukunya yang berjudul Poor Man,   man ini ialah kemampuan pribadi
                      menjadi dokumen akademis yang           sempat mempelajari sejarah Jawa                            Rich Man, Big Man, Chief (1963), J. R.   seorang laki-laki, yang diwujudkan
                      berharga. Memang tidak ada salahnya     atau Minangkabau, misalnya, tentu                          Mansoben, guru-besar dari Universitas   entah karena kemampuannya
                      kalau dicatat dan bahkan ditekankan     mengetahui juga betapa sistem                              Cendrawasih dan antropolog terkemuka    untuk memupuk kekayaan, entah
                      juga bahwa Papua bukanlah pula          kepemimpinan—dalam arti formal,                            asal Papua, memperkenalkan empat        disebabkan oleh keterampilannya
                      satu-satunya wilayah yang mempunyai     yaitu yang berkaitan dengan sistem                         sistem kepemimpinan yang dianut         dalam medan perang, atau mungkin
                      sekian banyak bahasa yang telah         kekuasaan—ikut menentukan arah                             oleh kesatuan-kesatuan etnis di         juga karena tubuhnya yang besar
                      terancam kepunahan. Beberapa bahasa     dan bahkan juga corak dinamika dari                        Papua. Bertolak dari pengamatan         dan tegap. Bahkan sumber wibawa
                      di kepulauan Maluku sebelah Timur       perjalanan sejarah suku-suku bangsa                        Sahlin tentang sistem kepemimpinan      itu mungkin juga disebabkan karena
                      juga telah mengalami proses ke arah     tersebut. Tetapi bagaimanakah dengan                       masyarakat di kepulauan Oseania,        sifatnya yang dermawan. Atau
                      kepunahan. Seandainya perekaman         suku-suku bangsa di Papua yang                             Mansoben juga melihat bahwa sistem      bahkan karena hal lainnya yang
                      yang sistematis dan dilakukan sesuai    umumnya kecil-kecil bahkan sebagian                        kepemimpinan masyarakat–masyarakat      dikagumi masyarakatnya. Pokoknya
                      dengan ketentuan akademis dan           yang cukup besar dari suku-suku                            adat di Papua boleh dikatakan sebagai   wibawa itu berkaitan dengan hal-
                      kemudian disimpan dalam museum          bangsa itu boleh dikatakan teramat                         sebuah sistem yang bersifat suatu       hal tentang diri seseorang yang
                      bahasa di beberapa pusat penelitian     kecil kalau dibandingkan dengan,                           continuum—sambung-bersambung—           bisa menimbulkan rasa kagum dan
                      kebahasaan di tanah air, maka           umpamanya, etnis Minangkabau,                              dari yang bertolak pada prinsip big     segan dari masyarakat lokalnya. Jadi



                                                                                                                                                                                                     1
                   1      P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  12323
                   12222
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143