Page 57 - Papua dalam Arus Sejarah Bangsa
P. 57

data Melanesia yang diperoleh dari   dan memberikan gambaran bahwa   Temuan berharga lain diperoleh dari   Mixmapper 2.0, diaplikasikan pada
 Nasio menunjukkan hampir seratus   pembauran pertama terjadi di bagian   analisis tingkat pembauran pada   satu set data dari 31 penutur bahasa
 persen memiliki gen Papua, tetapi   barat Indonesia sekitar 5.000 tahun   kromosom autosom dan X pada   Austronesia dan 25 kelompok lain
 populasi Alor yang berbahasa non-  yang lalu dan terjadi setelah itu sekitar   penduduk kawasan Nusa Tenggara   dari Konsorsium SNP Pan-Asia AS
 Austronesian juga memiliki campuran   3.000 tahun yang lalu di pulau-pulau   dan Maluku. DNA yang berasal dari   dan Panel Keanekaragaman Genom
 gen Austronesia walaupun jumlahnya   yang dekat dengan seluruh Pulau Papua   kelompok berbahasa Austronesia di   Manusia - CEPH (HGDP), metode ini
 sedikit. Hal yang sangat menarik di   (Papua bagian barat dan Papua Ngini).  Nusa Tenggara, menunjukkan frekuensi   juga mengidentifikasi empat komponen
 luar dugaan adalah ditemukannya gen   leluhur Asia yang lebih tinggi pada   leluhur yang terdistribusi secara
 penutur bahasa non-Austronesian atau   Gen Papua ini, kita ketahui merupakan   kromosom X, relatif terhadap perkiraan   berbeda dalam populasi kepulauan
 Papua yang persentasenya makin lama   penanda migrasi awal Out of Africa.   estimasi genom yang luas, menunjukkan   Asia Tenggara: (1) Komponen penutur
 makin tinggi mulai dari suku Kambera   Kelompok manusia yang memiliki gen   adanya bias seks dalam kelompok ini,   Austronesia, yang paling terkait erat
 di Sumba timur, melintas ke Manggarai   Papua inilah yang kini secara geopolitik   dengan kontribusi yang lebih besar   dengan penduduk asli Taiwan, ada
 di Flores Barat, Lamaholot di Flores   disebut sebagai Melanesia. Namun   dari perempuan Asia. Namun pola ini   di mana-mana dan dapat diamati
 Timur, Lembata, dan Alor. Hal itu,   secara genetik, individu populasi yang   tidak terlihat di Maluku, di mana sampel   di semua populasi Kepulauan Asia
 memperlihatkan bahwa jejak genetik   diperiksa di wilayah geografis ini   berasal dari penutur bahasa Papua.   Tenggara dan Polinesia; (2) Komponen
 Papua secara bertahap meningkat,   ternyata memiliki percampuran antara   Perbedaan yang berkaitan dengan seks   Papua (Melanesia) hanya terbatas
 sedangkan DNA moyang Asia   dua gen atau lebih. Jadi, kelompok   dalam percampuran antara kelompok   di Indonesia Timur dan Polinesia
 sebaliknya menurun dari barat ke timur   yang selama ini dianggap Melanesia ini   Papua dan Austronesia ini kembali   (seperti yang ditunjukkan sebelumnya);
 sepanjang Indonesia (Gambar 7a dan   pun tidak memiliki ciri genetika tunggal.   konsisten dengan hipotesis bahwa   sedangkan (3) Komponen Negrito hadir
 b). Pada Suku Toraja dapat ditemukan   Percampuran gen itu telah terjadi   kelompok Austronesia adalah matrilokal.  dalam proporsi bervariasi di semua
 jejak genetik Papua sebanyak 5.1%   dalam kurun waktu yang lama (HUGO   populasi di Filipina dan juga diamati,
 (suku ini berdiam di lokasi yang terdekat   PanAsian SNP Consortium, 2009).  Pentingnya migrasi manusia berskala   meskipun pada frekuensi yang lebih
 dengan garis Wallacea dalam data set   besar dalam prasejarah kepulauan   rendah, di semua populasi Indonesia
 yang diteliti), sedangkan populasi Alor,   Hasil ini sesuai dengan bukti linguistik   Asia tenggara digambarkan lebih   bagian barat, tetapi tidak ditemukan
 yang terdekat dengan New Guinea   maupun arkeologi untuk melacak waktu   lanjut oleh sebuah penelitian yang   di Indonesia bagian timur; dan (4)
 menunjukkan proporsi leluhur Papua   kedatangan bahasa Austronesia serta   menunjukkan bahwa kepulauan   Komponen Austro-Asiatik ditemukan di
 yang tinggi (55.4%). Gambaran yang   budaya logam ke Indonesia. Lebih jauh,   tersebut telah mengalami suksesi   antara penutur Austro-Asiatik di Asia
 kurang lebih sama diperoleh dari Nusa   melihat dari pengelompokan leluhur   migrasi manusia ketika populasi   Tenggara daratan dan juga secara
 Tenggara dan Maluku. Waktu terjadinya   Austronesia dan waktu terjadinya   Kepulauan Asia Tenggara ini menelusuri   nyata ada di populasi Indonesia Barat,
 perbauran diperhitungkan secara   pembauran, hal ini secara kuat   leluhur mereka ke berbagai sumber.   tetapi tidak terlihat di tempat lain di
 terpisah dari kedua data set ini dan   mendukung dugaan bahwa penyebaran   Studi ini juga memperkenalkan metode   kepulauan Asia Tenggara, kecuali pada
 juga melalui dua metode yang berbeda.   para petani penutur Austronesia terjadi   baru untuk menganalisis data chip   orang Manggarai di pulau Flores bagian
 Hasil yang diperoleh sangat konsisten   ke arah timur.  SNP. Ketika suatu metode baru yaitu   barat yang dekat dengan Garis Wallace.



                                                                                         41
 40  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  41
 40
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62