Page 19 - Ebook Panduan Pembuatan Smart Key
P. 19
SENSOR DAN TRANDUSER
Gambar 1.7. Photo Transistor
Photo transistor prinsip kerjanya sama halnya dengan transistor pada
umum, fungsi bias tegangan basis pada transistor biasa digantikan dengan
besaran cahaya yang diterima photo transistor. Pada saat photo transistor
menerima cahaya maka nilai konduktansi kaki kolektor dan emitor akan naik
(resistansi kaki kolektor-emitor turun).
2) Sensor Penyandi (Encoder)
Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear
atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan
putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu;
Pertama, Penyandi rotary tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari
pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak
pada objek yang diputar. Kedua,
penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-
masing posisi sudut) mempunyai cara kerja yang sama dengan perkecualian, lebih
banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga
membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.
B. Sensor Pasif (Passive Sensor)
Sensor pasif merupakan sensor yang dapat menghasilkan sinyal output tanpa
memerlukan pasokan listrik dari eksternal, contohnya termokopel (thermocouple)
yang menghasilkan nilai tegangan sesuai dengan panas atau suhu yang diterimanya.
11