Page 134 - Komunikasi Pendidikan
P. 134

saja sering kali harus didukung dengan bahasa nonverbalnya.


                        Perhatikan  saat  seorang  motivator  berbicara,  ia  berbicara


                        dengan seluruh tubuhnya. Ini tak lain agar pesan bisa dengan

                        mudah dipahami orang lain.



                               Pesan bisa digolongkan menjadi dua: bersifat konotatif


                        (makna kiasan atau bukan sebenarnya) dan denotative (makna

                        sebenarnya).  Kata  “bisa”  secara  konotatif  berartu  racun,


                        secara  denotative  berarti  dapat.  Ada  ungkapan  popular,

                        “Words  may  lie,  but  action  will  always  tell  the  truth”.  Itu


                        pulalah kenapa dalam proses komunikasi perlu didukung oleh


                        bahasa  nonverbal.  Bisa  jadi  seseorang  itu  seolah  berkata

                        jujur,  tetapi  bahasa  nonverbalnya  bisa  menunjukkan


                        sebaliknya.



                               Sekedar contoh, seorang suami saat tidak suka dengan

                        oerkataan istrunya sering memegang telinga (nonverbal). Jika


                        suatu saat suaminya mengatakan persetujuan lewat lisannya


                        semntara ia memegang telinga, seorang istri yang peka akan

                        menganggap  suaminya  tidak  setuju/  ini  gunanya  bahasa


                        nonverbal  untuk  melihat  apa  pesan  sesungguhnya  yang  ingin


                        disampaikan oleh seseorang.
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139