Page 65 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI DESEMBER 2021 VERSI ONLINE
P. 65

fisik dan verbal. Tinjauan fisik bisa   pencegahan kekerasan seksual dan
            terjadi secara  langsung  (bersentu­  kekerasan (PPKS) berbasis gender
            han) atau pun tidak langsung (tidak   (gender based violence) dan dian­
            bersentuhan). Begitu juga dalam ke­  taranya termaktub dalam deklarasi
            kerasan verbal.                     Sexual  Right oleh International  Plan
               Secara   eksplisit  mekanisme    Parenthood Federation (IPPF) di ta­
            pencegahan yang dimaksudkan da­     hun 2008 kemudian telah diterapkan
            lam peraturan tersebut  memiliki tu­  di berbagai negara, konsep ini mem­
            juan yang mulia.  Namun implemen­   promosikan pencegahannya dengan
            tasinya yang akan berbahaya, se­    apa yang disebut sebagai pendidikan
            bab, terlihat niat pembuatanya saja   seksualitas komprehensif yang selan­
            sudah liberal (berkiblat Barat).    jutnya disebut  Comprehensive Sexu-
               Di  antara masalahnya adalah     ality Education atau singkatnya CSE.
            bahwa,  yang  termasuk  kekerasan      Menurut  organisasi  Protect  Our
            seksual adalah jika aktivitas seksual   Kids yang berdiri di Negara Bagian
            itu dilakukan tanpa persetujuan kor­  California, Amerika Serikat, CSE men­
            ban. Misalnya, definisi “Kekerasan   gusung ideologi SOGI (Sexual Orien-
            Seksual” pada pasal 5 ayat 2 (l) dan   tation Gender Identity atau Orientasi
            (m), yang menyatakan: “menyentuh,   Seksual Identitas Gender), yang justru
            mengusap, meraba, memegang,         menghancurkan keluarga inti, mem­
            memeluk, mencium dan/atau meng­     buat  anak  aktif  secara  seksual  dan
            gosokkan bagian tubuhnya pada tu­   menggerogoti otoritas orangtua se­
            buh Korban tanpa persetujuan Kor-   bagai penanggung jawab dalam pen­
            ban” dan membuka pakaian Korban     didikan anak.
            tanpa persetujuan Korban”.             Anehnya, Indonesia banyak tokoh,
               Itu artinya, kalau tindakan seksu­  pakar, organisasi Islam, para ulama,
            al itu dilakukan dengan persetujuan   kiai, pengelola kampus, kenapa pen­
            korban dan sudah sama­sama dewa­    erapannya seolah­olah diam­diam
            sa, maka itu bukan termasuk kate­   tanpa membicarakanya? Bukankah
            gori “kekerasan seksual”. Jadi, kalau   anak, santri, mahasiswa mereka yang
            mahasiswa dan dosen terlibat akti­  akan jadi sasaran peraturan ini? Ada
            vitas seksual perzinahan berdasar­  apa ini?
            kan suka sama suka, ya tidak perlu     Karena itu, kita mendukung Or­
            dipersoalkan.                       ganisasi Massa Islam paling besar
               Guru Besar Universitas Pendi­    di Indonesia, PP Muhammadiyah
            dikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof   mengeluarkan  pernyataan  peno­
            Cecep Darmawan turut menyoroti      lakan. PP Muhammadiyah meminta
            Permendikbud­Ristek 30 Tahun 2021   “agar perumusan peraturan sesuai
            tentang PPKS di Lingkungan Per­     dengan ketentuan formil pembentu­
            guruan Tinggi memiliki justru dapat   kan peraturan perundang­undangan
            ditafsirkan melegalkan perbuatan    dan secara materil tidak terdapat
            kekerasan seksual (seks bebas) jika   norma yang bertentangan dengan
            disetujui korban.                   agama, nilai­nilai yang terkandung
               Menurutnya,  istilah “perbuatan   dalam Pancasila dan UUD Tahun
            tersebut harua disetujui korban”    1945,” demikian bunyi pernyataan PP
            adalah paham pemikiran ideologi     Muhammadiyah.
            liberal­Barat,  yang akan  melahirkan   Karenanya model pendidikan sek­
            maraknya seks bebas di kampus,      sualitas semacam ini tidak mencer­
            kata  Prof  Cecep.  “Ini  liberal  bukan   minkan jati diri bangsa berlandaskan
            Pancasila,” tukasnya.               Pancasila dan UUD 1945, maka harus
                                                ditolak dengan tegas.
            Mengiblat Barat
               Melihat polanya, para pengusung     *Pemerhati masalah keagamaan


                                                     Rabi’ul Akhir 1443/Desember 2021 | MULIA  61
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70