Page 103 - ebook fis X Rahima
P. 103
Ebook Fisika SMA/MA Kelas X Semester Genap
Usaha dan Energi
d. Usaha oleh gaya berat
Pada lereng curam
W = ∆Ek
2
2
W= ½ m (v t – v 0 )
W = ½ 1. (110 – 0) = 55 J
Pada lereng yang landai:
W = ∆Ek
2
2
W= ½ m (v t – v 0 )
W = ½ 1. (40 – 0) = 20 J
e. Energi kinetik massa batuan lebih besar ketika sampai di bawah lereng yang curam
dibandingkan energi kinetik massa batuan di bawah lereng yang landai sehingga pada
lereng yang curam dampaknya lebih besar.
Dari pembahasan soal di atas terlihat bahwa percepatan, kecepatan dan energi kinetik
massa batuan pada lereng yang curam lebih besar. Besaran-besaran di atas dapat di
kelompokkan berdasarkan kecuraman lereng dan disajikan dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Perbandingan Percepatan, Kecepatan, Energi Kinetik dan Usaha Gaya Berat
Pada Lereng yang Landai dan Curam
Lereng Sudut Percepatan Kecepatan Energi Usaha oleh Dampak
kemiringan (a) saat sampai kinetik gaya berat tanah
dibawah (Ek) dalam longsor
lereng (J) memindahkan
(m/s) massa batuan
(W)
o
2
Landai 37 1,2 m/s √40 m/s 20 J 20 J Lebih
besar
Lebih
o
2
Curam 53 4,4 m/s √110 m/s 55 J 55 J
kecil
Dari tabel 2.2, jelaslah bahwa energi kinetik batuan yang meluncur di lereng curam lebih
besar dibandingkan dengan energi kinetik batuan yang meluncur pada lereng landai.
Jika tanah longsor terjadi pada lereng yang curam, dampak yang diberikan lebih
berbahaya dibandingkan dengan tanah longsor yang terjadi pada lereng yang landai.
Oleh karena itu, ananda harus selalu berhati-hati jika berada atau melintasi lereng yang
lebih curam. Terlebih lagi setelah hujan turun, air yang meresap ke dalam tanah lereng,
akan menyebabkan berat rata-rata material penyusun lereng menjadi lebih besar
akibatnya gaya dorong menjadi lebih besar. Ini berarti resiko terjadinya tanah longsor
semakin besar.
Terintegrasi Materi Mitigasi Bencana Tanah Longsor 91