Page 70 - UKBM-B. Indonesia-smt 3-dikonversi_Neat
P. 70
BIN – 3.7/ 4.7/ 3 / 1.1
bersamaan dengan pembukaan lahan untuk usaha pertanian oleh nenek
moyang bangsa ini ribuan tahun yang lalu. Namun demikian, kepedulian
manusia terhadap proses ini memang terbilang baru.
Erosi didefinisikan sebagai suatu peristiwa hilang atau
terkikisnya tanah atau sebagian dari suatu tempat yang terangkut dari
suatu tempat ke tempat lain, baik disebabkan oleh pergerakan air, angin,
atau es. Pengikisan tanah di sini pada hakekatnya tidak termasuk erosi
internal (ke dalam penampang tanah) tetapi hanya pengikisan suatu tanah
ke tempat lain (eksternal). Di daerah tropis seperti Indonesia, erosi
terutama disebabkan oleh air hujan. Ada juga erosi terjadi disebabkan oleh
angin atau es, tetapi pada buku ini lebih ditekankan kepada erosi oleh air
hujan.
Salah satu penyebab erosi karena adanya faktor limpasan
permukaan. Limpasan permukaan merupakan sebagian dari air hujan
yang mengalir di atas permukaan tanah. Jumlah air yang menjadi limpasan
ini sangat bergantung pada jumlah air hujan persatuan waktu (intensitas),
keadaan penutup tanah, topografi terutama kemiringan lereng), jenis
tanah, dan ada atau tidaknya hujan yang terjadi sebelumnya (kadar air
tanah sebelum terjadinya hujan).
Ada dua tujuan utama mengapa perlu dilakukan pendugaan
erosi. Pertama, untuk meramalkan besar erosi yang telah, sedang atau
akan terjadi pada suatu lahan dengan atau tanpa pengelolahan tertentu.
Kedua, untuk memilih praktek penggunaan lahan dalam arti luas yang
mempunyai produktivitas tinggi dan berkelanjutan. Pendugaan erosi
dapat dilakukan di laboratorium atau di lapangan.
Konservasi tanah ditujukan untuk memperoleh produksi
maksimum suatu lahan secara berkelanjutan, sementara mengupayakan
agar laju erosi tanah lebih kecil atau paling tidak sama dengan laju
pembentukan tanah di lahan (daerah) itu. Ini berarti bahwa diperlukan
langkah-langkah atau upaya-upaya yang diperlukan untuk mengatur
penggunaan lahan.
Laju erosi maksimum yang dapat dibiarkan disebut dengan
laju kehilangan tanah toleransi. Berapa besarnya laju erosi yang bisa
dibiarkan untuk suatu daerah sesungguhnya tidaklah mudah. Sebab
penentuannya haruslah didasarkan kepada beberapa besarnya laju
pembentukan tanah di kawasan itu. Laju pembentukan tanah merupakan
patokan yang digunakan untuk mementukan beberapa besarnya laju erosi
yang dapat dibiarkan di suatu daerah. Laju pembentukan tanah di seluruh
dunia berkisar antara 0,01 hingga 7,7mm/tahun
Untuk menghindari terjadinya erosi diperlukan strategi-strategi
yang ampuh untuk mensiasati hal ini. Di dalam buku ini menjelaskan
bahwa strategi-strategi penanggulangan erosi untuk masing-masing
penggunaan lahan digunakan sedikitnya dua dari tiga tindakan, meliputi
tindakan agronomis, tindakan pengelolahan tanah, dan tindakan mekanis.
70