Page 36 - E-Modul Berbasis Flipbook 3D Dengan Pendekatan Discovery Learning Pada Konsep Fisika Inti Kelas 12 SMA_MA
P. 36

Fisika  Inti





                4. Teori Atom Neils Bohr






                                                        Gambar 1.7 Model atom menurut Bohr

                                                        Sumber: berpendidikan.com


                        Setelah  kegagalan  model  atom  Rutherford,  yang  tidak  dapat  menjelaskan

                mengapa elektron berputar di sekeliling inti tanpa ada gaya tarik oleh inti sehingga
                dapat  bergabung.  Pada  tahun  1913  Neils  Bohr  menyusun  teori  berdasarkan  atom

                Rutherford  dan  teori  kuantum.  Dimana  atom  terdiri  dari  muatan  positif  dan

                dikelilingi  elektron-elektron  bermuatan  negatif.  Kemudian,  dalam  atom  elektron
                yang  mengelilingi  inti  atom  pada  orbit  tertentu  yang  dikenal  sebagai  keadaan

                gerakan  yang  stasioner  yang  disebut  dengan  kulit  (n).  Elektron  hanya  dapat

                berpindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke yang lebih tinggi. Elektron
                yang bergerak mengelilingi inti yang terbagi menjadi beberapa kulit.


                              Tabel 1.2 Nomor kulit dan nama kulit lintasan elektron


                        Nomor Kulit          Nama Kulit                 Sub Kulit
                              1                   K                         1s

                              2                   L                       2s, 2p

                              3                   M                      3s, 3p, 3d
                              4                   N                    4s, 4p, 4d, 4f

                              5                   O                    5s, 5p, 5d, 5f

                              6                   P                      6s, 6p, 6d
                              7                   Q                       7s, 7p











                           Fisika SMA/MA
      17
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41