Page 2 - M 2.2. Pengajuan, Penawaran, Persetujuan Rev 2 (1)
P. 2
M 2.2. B. Menjelaskan Pengajuan, Penawaran, dan
Persetujuan dalam Teks Negosiasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. menganalisis faktor penentu keberhasilan negosiasi;
2. menggunakan alasan yang tepat untuk melakukan pengajuan dan
penawaran dalam negosiasi;
3. menjelaskan pola-pola penyajian teks negosiasi.
Inti dari negosiasi adalah sebuah komunikasi yang dipergunakan ketika
ada perbedaan kebutuhan/kepentingan yang mengakibatkan sebuah
pertentangan. Pertentangan tersebut akan diselesaikan dan dipecahkan
dengan sebuah perundingan (negosiasi) sehingga kedua belah pihak dapat
merasa diuntungkan.
Kegiatan 1
Menganalisis Faktor Penentu Keberhasilan Negosisi
Sebuah permasalahan akan dengan mudah terselesaikan jika masing-
masing pihak memberikan penawaran yang menjadi solusi terbaik dalam
sebuah perundingan.
Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah negosiasi
antara lain sebagai berikut.
1. Kesediaan kedua pihak untuk berkompromi dengan pihak lain.
2. Tidak ada pihak yang dirugikan.
3. Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis, dapat dilaksanakan.
4. Alasan / bukti yang digunakan mampu memengaruhi pihak lain.
Faktor-faktor tersebut dapat muncul semua dalam proses negosiasi atau
hanya muncul beberapa saja. Sekarang marilah kita analisis teks dialog antara
Ayah dan anak berikut ini. Analisislah faktor-faktor penyebabnya.
Ayah : “Nak, ke sini. Ayah mau bicara.”
Anak : “Ada apa, Yah?”
Ayah : “Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, Nak?”
Anak : “Oh, aku ingin masuk sekolah kejuruan, Yah.”
Ayah : “Kejuruan? Gak salah Nak? Kenapa gak ke SMA saja? Nanti kamu
bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik.”
Anak : “Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah.
Lagian setelah tamat SMK kan bisa kuliah juga.”
Ayah : “Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena
jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang
siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja, ya!”
Anak : “Waduh, Ayah gimana sih. Emangnya Ayah yang mau sekolah?
Lagian kalo nanti gak kuliah, aku langsung bisa kerja di
perusahaan otomotif.”