Page 114 - E-MODUL BIOLOGI BERBASIS SOCIO SCIENTIFIC ISSUE KELAS XI SMA
P. 114

pangkal lidah  dan merupakan papila pengecap.
                c.  Papila  bentuk  martil,  merupakan papila pengecap yang  terdapat di tepi lidah.


               5.    Indra Penciuman

                   Kita dapat merasakan makanan dengan mengecap meng- gunakan lidah. Namun,

               organ penciuman berupa hidung berperan sangat dominan dalam menentukan selera

               makan kita. Apabila Anda sakit pilek atau demam, Anda tidak dapat mencium aroma
               lezat masakan. Keadaan ini menyebabkan Anda makan   tanpa selera  selain  aroma

               makanan, hidung juga dapat mencium bau wangi dan bau tak sedap seperti sampah.

               Hidung juga mampu mencium bau yang berasal dari alam misalnya bau tanah yang

               terkena air hujan, bau rumput yang dipotong, dan sebagainya. Perhatikan Gambar

               3.31 untuk  mengatahui bagian-bagian indra  penciuman.

                                                 Mukosa olfaktori
                             Saraf olfaktori













                                                                               Sel reseptor
                                               Silia

                              Sumber: Biology, rieven dan johnson

                              Gambar 3.31 Reseptor pada indra penciuman


               Rangsang  yang  diterima  indra  penciuman  tersebut  berupa bau.  Bau  merupakan

               molekul  bahan  kimia  yang  menguap  dan melayang  di  udara.  Mekanisme  kerja

               indra penciuman sebagai  berikut.


                       Rangsang (bau)        Lubang hidung       Epitelium olfaktori   Mukosa olfaktori



                      Otak daerah olfaktori   Hipotalamus            Talamus            Saraf olfaktori
                      (korteks serebrum)


                                   Gambar 3.32 Mekanisme kerja indra penciuman





                                                                                     Sistem Koordinasi | 102
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119