Page 45 - Ebook DKR by Joely
P. 45
BAB VI : SARANA DI JALAN LENGKUNG
A. PELEBARAN JALAN REL
Pada waktu sarana berjalan malalui jalan lengkung, bagian flens roda akan menempel pada
sisi rel dalam dari rel luar, baru kemudian sarana berbelok dengan adanya perbedaan diameter
roda kiri dan roda kanan serta gaya tarik antar kereta atau gerbonng oleh lokomotif. Pada jalan
rel lengkung diadakan pelebaran jalan rel untuk mempermudah sarana melewati lengkung.
Pelebaran jalan rel besarnya tergantung dari radius lengkung, yaitu :
Radius lengkung Pelebaran jalan rel
R (m) (mm)
R > 600 0
550 < R < 600 5
400 < R < 550 10
350 < R < 400 15
20
100 < R < 350
B. KEDUDUKAN SARANA DI LENGKUNG
Pada waktu sarana yang berupa kereta, gerbong atau sarana khusus bergandar dua atau
bogie dari sarana bergandar empat atau enam melewati jalan rel lengkung, terdapat beberapa
kemungkinan kedudukan, yaitu :
1. Berjalan Bebas (Free curving – Freilauf)
Pada kedudukan jalan bebas, roda depan akan menempel pada rel luar sedangkan
perangkat roda belakang dalam keadaan bebas, tidak menempel pada rel dalam
maupun rel luar.
2. Berjalan mepet (Contrained Running – Spiezgang)
Pada kedudukan jalan mepet, roda depan sarana akan menempel pada rel luar dan roda
belakang akan menempel pada rel dalam.
Roda/flens dengan rel s (mm)
3. Berjalan Talibusur
Pada kedudukan jalan talibusur, roda depan dan belakang akan menempel pada rel luar.
Berbagai kemungkinan kedudukan sarana di jalan lengkung, ditentukan oleh radius
lengkung R (mm), jarak kerengangan roda/flens dengan rel dan jarak gandar a (mm).
Pada kedudukan tepat jalan mepet, hubungan antara a, R dan s adalah :