Page 19 - Bab 1 Antara Kolonialisme dan Imperialisme - Copy
P. 19
Uraian tersebut menunjukkan bahwa rakyat Indonesia senantiasa mau
bersahabat dan berdagang dengan siapa saja atas dasar persamaan. Tetapi
kalau para pedagang asing itu ingin memaksakan kehendak dan melakukan
monopoli perdagangan di wilayah Nusantara tentu harus ditolak karena tidak
sesuai dengan martabat rakyat Indonesia yang ingin berdaulat dalam hidup
dan kehidupan termasuk dalam kegiatan perdagangan.
d. Inggris
Perlu dipahami bahwa setelah Portugis berhasil menemukan kepulauan
Maluku, perdagangan rempah-rempah semakin meluas. Dalam waktu
singkat Lisabon berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah
di Eropa Barat. Dalam kaitan ini Inggris dapat mengambil keuntungan besar
dalam perdagangan rempah-rempah karena Inggris mendapatkan rempah-
rempah secara bebas dan relatif murah di Lisabon. Rempah-rempah itu
kemudian diperdagangkan di daerah-daerah Eropa Barat bahkan sampai di
Eropa Utara. Tetapi karena Inggris terlibat konflik dengan Portugis sebagai
bagian dari Perang 80 Tahun, maka Inggris mulai mengalami kesulitan untuk
mendapatkan rempah-rempah dari pasar Lisabon. Oleh karena itu, Inggris
kemudian berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempah-rempah. Banyak
anggota masyarakat, para pelaut dan pedagang yang tidak melibatkan diri
dalam perang justru mengadakan pelayaran dan penjelajahan samudra
untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Dalam pelayarannya
ke dunia Timur untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah, Inggris
sampai ke India. Para pelaut dan pedagang
Inggris ini masuk ke India pada tahun 1600.
Tentang beberapa ekspedisi Inggris justru memperkuat kedudukannya
atau penjelajahan samudra di India. Inggris membentuk kongsi dagang
ini selengkapnya kamu bisa yang diberi nama East India Company (EIC).
membaca buku dari Taufik
Abdullah dan A.B. Lapian (ed), Dari India inilah para pelaut dan pedagang
Indonesia dalam Arus Sejarah, Inggris berlayar ke Kepulauan Nusantara
2012, juga D.H. Burger, Sedjarah untuk meramaikan perdagangan rempah-
Ekonomis Sosiologis Indonesia,
alih bahasa Prayudi Atmosudirjo, rempah. Bahkan pada tahun 1811 pernah
1960. memegang kendali kekuasaan di Tanah
Hindia.
18 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
Di unduh dari : Bukupaket.com