Page 30 - Bab 1 Antara Kolonialisme dan Imperialisme - Copy
P. 30

Kerajaan Tidore sudah berpindah tangan menjadi daerah kekuasaan VOC.
                      Dengan demikian daerah pengaruh dan kekuasaan VOC sudah meluas di
                      seluruh Nusantara.
                      »      Tahukah kamu apa yang dimaksud kolonialisme dan apa itu


                            imperialisme? Coba jelaskan!  (Ingat kata kunci: kolonialisme
                            berasal dari kata colonia dan imperialism berasal dari kata
                            imperate).

                      Memahami uraian di atas, jelas bahwa VOC yang merupakan kongsi dagang
                      itu berangkat dari usaha mencari untung kemudian dapat menanamkan
                      pengaruh bahkan kekuasaannya di Nusantara. Fenomena ini juga terjadi pada
                      kongsi dagang milik bangsa Eropa yang lain. Artinya, untuk memperkokoh
                      tindakan monopoli dan memperbesar keuntungannya orang-orang Eropa
                      itu harus memperbanyak daerah yang dikuasai (daerah koloninya). Tidak
                      hanya daerah yang dikuasai secara ekonomi, kongsi dagang itu juga ingin
                      mengendalikan secara politik atau memerintah daerah tersebut. Bercokollah
                      kemudian kekuatan kolonialisme dan imperialisme.


                      Dalam praktiknya, antara kolonialisme dan imperialisme sulit untuk dipisahkan.
                      Kolonialisme merupakan bentuk pengekalan imperialisme (Taufik Abdullah
                      dan A.B. Lapian (ed), 2012). Muara kedua paham itu adalah penjajahan
                      dari negara yang satu terhadap daerah atau bangsa yang lain. Sistem inilah
                      yang umumnya diterapkan bangsa-bangsa Eropa yang datang di Kepulauan
                      Nusantara, baik Portugis, Spanyol, Inggris maupun Belanda. Berangkat dari
                      motivasi untuk memperbaiki taraf kehidupan ekonomi kemudian meningkat
                      menjadi nafsu untuk menguasai dan mengeruk kekayaan dan keuntungan
                      sebanyak-banyaknya dari daerah koloni untuk kejayaan bangsanya sendiri.
                      Pihak atau bangsa lain dipandang sebagai musuh dan harus disingkirkan.
                      Sifat keangkuhan dan keserakahan telah menghiasi perilaku kaum penjajah.
                      Inilah sifat-sifat yang sangat dibenci dan tidak diridhoi oleh Tuhan Yang Maha
                      Esa.

                      Demikian halnya dengan VOC, tidak sekedar menjadi sebuah kongsi dagang
                      yang berusaha untuk mencari untung tetapi juga ingin menanamkan
                      kekuasaannya di Nusantara. VOC dengan hak-hak dan kewenangan yang
                      diberikan pemerintah dan parlemen Belanda telah melakukan penjajahan
                      dan menguatkan akar kolonialisme dan imperialisme di Nusantara. Melalui
                      cara-cara pemaksaan monopoli perdagangan, politik memecah belah
                      serta tipu muslihat yang sering disertai tindak peperangan dan kekerasan,
                      semakin memperluas daerah kekuasaan dan memperkokoh kemaharajaan




                                                                            Sejarah Indonesia  29


                                  Di unduh dari : Bukupaket.com
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35