Page 4 - belajar membuat modul
P. 4
Bentuk kamisol yang kita kenal sekarang berawal dari abad ke-16. Saat itu
korset terbuat dari berbagai jenis tulang binatang ataupun besi. Pada
masa kekuasaan Ratu Elizabeth I di Inggris, idealnya bentuk tubuh wanita
terlihat seperti lonceng dimana bagian bawah tubuh terlihat besar,
pingang kecil, dan dada rata. Kamisol saat itu dilengkapi dengan bantalan
di bagian pinggul untuk membuatnya tampak besar. Saat itu ada korset
yang terbuat dari besi untuk mendapatkan tampilan dada rata.
Selanjutnya, pada abad ke-17, kamisol mulai terlihat mirip dengan
korset yang lazim kita tahu. bahan yang digunakan adalah tulang binatang.
Bagian bawah tubuh mulai diberikan kesempatan untuk terlihat lebih alami
tanpa bentuk rok yang mengembang dan bergulung-gulung. Pada abad 18,
bentuk rok yang bergulung-gulung menjadi tren kembali tapi hanya di
bagian pinggang dan korset mulai ada lengannya.
Di era Ratu Victoria sekitar abad 19, kamisol berbentuk jam pasir
dipandang sebagai bentuk tubuh wanita yang ideal. Oleh karena itu, wanita
pada zaman tersebut memakai kamisol untuk menarik pinggang mereka
menjadi kecil yang kemudian lebih ditegaskan dengan pemakaian rok
besar.
Gambar Victorian Corsete
Abad ke-20 membawa perubahan bagi kamisol. Apa yang disebut
sebagai “kamisol kesehatan” mulai diperkenalkan sehingga tidak
menyulitkan para wanita untuk bergerak dan bernapas. Akan tetapi,
bentuk pinggang yang kecil masih dipandang sebagai bentuk yang ideal.
Lanjut pada tahun 1920-an, tubuh yang ramping merupakan yang ideal.
Wanita mendambakan bentuk tubuh yang kurus kelaki-lakian dengan
sedikit atau tanpa lekukan. Pakaian dalam seperti kamisol, celana dalam,
dan bra menjadi populer untuk membuat tampilan dada rata.
2