Page 37 - E-Modul Dunia Hewan Siswa
P. 37

2.  Ciri-ciri Tubuh Nematoda

                                   Nematoda  memiliki  ukuran  tubuh  yang  bervariasi,
                           mulai  dari  kurang  1  mm  hingga  lebih  dari  1  m.  Nematode
                           memiliki  hidup  yang  diair  tawar  dan  darat,  biasanya  pada

                           ukuran  kurang  dari  1  mm.  Sedangkan  pada  ukuran  yang
                           mencapai  5  cm  hidupnya  dilaut.  Cacing  betina  memiliki
                           berukuran  besar  dibandingkan  dengan  jantan.  Pada  jantan

                           memiliki ujung posterior berbentuk kait. Nematoda memiliki
                           tubuh  yang  selindris  atau  bulat  panjang  (gilik),  dan  tidak
                           bersegmen. Bagian anterior tampak simetri radial dan posterior

                           membentuk ujung yang merucing.
                                   Nematoda  memiiki  tiga  lapisan  embrionik,  yaitu
                           ekstoderm,  mesoderm,  dan  endoderm.  Tubuhnya  memiliki
                           rongga  tubuh  semu.  pada  permukaan  tubuhnya  ditutupi  oleh

                           lapisan kutikula. Nematoda memiliki sistem pencernaan yang
                           lengkap  mulai  dari  mulut,  faring,  esofagus,  usus,  dan  anus.
                           Nematoda  tidak  memiliki  sistem  peredaran  darah  dan  sistem

                           pernapasan.    Transportasi  dan  pertuukaran  zat  secara  difusi.
                           Nematoda  memiliki  sistem  eksresi  berupa  sel    kelenjar.
                           Nematoda  memiliki  alat  indra  berupa  sensila,  papilla,  serta

                           amfid dan phasmid.

                        3.  Cara Reproduksi Nematoda
                                   Nematoda bereproduksi secara seksual. Pada umumnya

                           diesis  atau  gonokori,  yaitu  pada  organ  kelamin  jantan  dan
                           betina  terdapat  individu  berbeda.  Fertilasasi  terjadi  secara
                           internal di dalam tubuh cacing betina. Pada telur yang sudah
                           dibuahi memiliki cangkang yang tebal dan keras. Permukaan

                           cangkang  memiliki  yang  spesifik  sehingga  sering  digunakan
                           untuk  proses  indetifikasi  jenis  cacing  yang  menginfeksi

                           manusia  melalui  pengamatan  telur  cacing  pad  tinja.  Telur
                           menetes menjadi larva yang berbentu mirip dengan induknya.
                           Larva mengalami molting atau pergantian kulit hingga empat
                           kali.  Pada  cacing  dewasa  tidak  mengalami  pergantian  kulit,

                           tetapi tubuhnya tubuh membesar
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42