Page 41 - NUSANTARA INFO EDISI OKTOBER 2020 I.indd
P. 41
DESTINASI
MENGENANG RUMAH ANNELLIES
Oleh Dono Widodo ( Kontributor )
ahun lalu, persisnya Pramoedya Ananta Toer untuk generasi muda
Selasa (13/8/2019), tersebut. agar tidak terputus,” kata
Tpara pemain Pada kesempatan itulah Hanung Bramantyo.
film Bumi Manusia sang sutradara Hanung Museum ini dibuat
menyambangi Studio Bramantyo meresmikan untuk mengenang latar
Alam Gamplong. Mereka Museum Bumi Manusia. rumah Annelies yang
mengenang kebersamaan Didampingi putri keempat diperankan Mawar de
saat syuting film yang Pramoedya Ananta Jongh. Rumah milik
diadaptasi dari novel Toer, Astuti, Hanung Annelies merupakan latar
menggunting pita sebagai sentral. Berbagai benda-
simbol diresmikannya benda kuno khas tahun
Museum Bumi Manusia. 1890-an hingga lukisan
“Di rumah inilah yang para tokoh Belanda
merupakan setting rumah terpampang di Museum
Annelies, kita resmikan Bumi Manusia.
sebagai Museum Bumi Dalam rumah berlantai
Manusia,” kata Hanung dua tersebut, ada sebuah
Bramantyo saat itu. aturan yang harus
Menurut Hanung dicermati pengunjung.
Bramantyo, tujuan Para pengunjung tidak
peresmian Museum diperkenankan naik ke
Bumi Manusia bukan lantai dua museum dengan
sekadar tempat wisata. jumlah lebih dari 10 orang.
Hanung Bramantyo Hanung meragukan
berharap masyarakat bisa kekuatan bangunan lantai
mengenang keberadaan dua yang merupakan
sastra klasik buatan set yang dibuat untuk
Pramoedya Ananta Toer. keperluan syuting.
Apalagi di era sekarang, “Karena rumah belakang
minat generasi muda ini bukan yang sebenarnya,
terhadap sastra klasik kian rumah set. Jadi harus
memudar. dibatasi. Bagian atasnya
“Fungsinya untuk syuting waktu itu bisa
mengenang ada sastra 20-30 orang dengan alat,
klasik yang dibuat dengan tetapi kami khawatir
berdarah-darah. Jadi ini ambruk. Jadi kami batasi,”
harus dirayakan bareng ucapnya. (*)
NUSANTARA INFO | Edisi Oktober 2020 | 41