Page 16 - ACHMAD NADJAM_BUKU AJAR TEKNIK TRANSPORTASI_ACHMAD NADJAM_28-11-2020_Neat
P. 16

b.Sistem  jaringan  hal  yang  dapat  dilakukan  misalnya  meningkatkan  kapasitas  pelayanan

               prasarana yang ada: melebarkan jalan, menambah jaringan jalan baru, dan lain-lain.

               c Sistem pergerakan hal yang dapat dilakukan antara lain mengatur teknik dan manajemen

               lalu  lintas  (jangka  pendek),  fasilitas  angkutan  umum  yang  lebih  baik  (jangka  pendek  dan
               menengah), atau pembangunan jalan (jangka panjang).


               Sebaran  geografis  antara  tata  guna  lahan  (sistem  kegiatan)  serta  kapasitas  dan  lokasi  dari

               fasilitas  transportasi  (sistem  jaringan)  digabungkan  untuk  mendapatkan  arus  dan  pola
               pergerakan  lalulintas  di  daerah  perkotaan  (sistem  pergerakan).  Besarnya  arus  dan  pola

               pergerakan lalu lintas sebuah kota dapat memberikan umpan-balik untuk menetapkan lokasi
               tata guna lahan yang tentu membutuhkan prasarana baru pula.


               Menurut  Miro  (2012)  meramalkan  dan  memperkirakan  jumlah  arus  perjalanan  yang
               berpotensi timbul dari suatu guna lahan dilakukan melalui konsep perencanaan transportasi 4

               tahap yaitu:


                       1.  Bangkitan perjalanan
                       2.  Sebaran perjalanan

                       3.  Pilihan moda transportasi ynag akan digunakan
                       4.  Pilihan rute


               1.7 Transportasi perkotaan dan masalahnya


               Permasalahan  transportasi  secara  makro  atau  sistem  terjadi  karena  tidak  sejalannya  antara
               perencanaan dan pengembangan kota berupa tata guna lahan


               dengan  perencanaan  dan  pengembangan  transportasi  berupa  pengadan  sistem  transportasi
               yang  sesuai  dengan  arahan  perkembangan  kota  tersebut.  Dangan  kata  lain,  permasalahan

               tersebut adalah tidak berimbangannya antara kebutuhan akan transportasi dengan penyediaan

               prasarana dan sarana transportasi.(Miro, 1997).

               Kondisi  tersebut  akan  mengakibatkan  permasalahan  transportasi  yang  sangat  kritis  seperti

               kemacetan  lalu  lintas  yang  disebabkan  oleh  tingginya  tingkat  urbanisasi,  pertumbuhan
               ekonomi dan pemilikan kendaraan, serta berbaurnya peranan fungsi jalan arteri, kolektor, dan

               lokal sehingga jaringan jalan tidak dapat berfungsi secara efisien.

               Ketidak lancaran arus lalu lintas ini menimbulkan biaya tambahan, tundaan, kemacetan, dan

               bertambahnya  polusi  udara  dan  suara.  Pemerintah  telah  banyak  melakukan  usaha



                                                            7
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21