Page 179 - FOKUS AKM LITERASI INFORMASI DAN FIKSI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP
P. 179

"Bolehkah,  sisa  makanan  ini  Rendra  bawa  untuk  mereka  yang  kelaparan  di  luar
         sana?" tanya Rendra lirih.
               "Tentu,  tentu  saja,  Nak.  Jangankan  makanan  sisa,  biar  Papa  dan  Mama  pesankan
         makanan lagi untuk kita bagi-bagikan kepada yang membutuhkan, ya, jawab Papa.
               Rendra mengangguk, ia pun tersenyum bahagia.

                                                           …
               Sore  itu  Papa,  Mama,  dan  Rendra  membagikan  nasi  kotak  keliling  kota.  Wajah
         Rendra  berseri-seri  karena  ia  bisa  berbagi  dengan  sesama  yang  membutuhkan.  Adapun
         kedua  orang  tuanya  tampak  terharu  dan  bangga.  Mereka  tidak  menyangka  Rendra  kini
         tumbuh menjadi anak yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi pada orang lain.


         Berdasarkan bacaan tersebut, pilihlah satu jawaban yang benar. Sore itu ketika
         membagikan nasi kotak keliling kota pada orang-orang yang membutuhkan, wajah Rendra
         tampak berseri-seri. Padahal saat makan di restoran bersama papa dan mamanya, Rendra
         tampak murung. Mengapa demikian?

         A. Rendra terharu dan bangga pada papa dan mamanya.
         B. Sekarang Rendra tumbuh jadi anak yang peduli pada sesama.
         C. Ada rasa iba tumbuh di hati Rendra pada para gelandangan.

         D. Rendra senang bisa berbagi dengan sesama yang membutuhkan.


         Pertanyaan 2
                                                 Radio Masyarakat

                                                 Karya Rosihan Anwar

               Kehendak zaman? Semangat baru? Ya, barangkali buat Tuan ... Bagi saya, belum
         terpikirkan Masih mendengung-dengung perkataan itu dalam telinga dokter Hamzah.
         Seakan-akan diucapkan perlahan- lahan. Seperti seorang pembicara di muka sidang ramai
         yang menekankan kata-katanya satu per satu, agar lebih meresap ke dalam kalbu
         pendengarnya.

               Sayup-sayup suara itu mendatang. Tertahan-tahan, tetapi terang dan tidak ragu-ragu.
         Kata-kata yang diucapkan oleh Kuswari tadi, tatkala ia datang ke kamarnya untuk, katanya,
         diperiksa sakit badannya. Kuswari mengeluh panjang-panjang. Seolah-olah dengan
         demikian hendak ia lemparkan segala beban yang memberat, hendak ia lepaskan segala
         kepegalan yang mengimpit sukma.
               Dokter Hamzah meletakkan alat-alat pemeriksanya. Kus disuruhnya mengenakan
         bajunya kembali. Sementara ia berjalan-jalan di dalam kamar yang sedang besarnya itu.
         Habis segala ilmunya digunakannya. Habis segala kecakapannya dilepaskannya. Pendapat
         akhir tetap tak beralih, Kus tak kurang apa-apa. Badannya dalam keadaan sehat. Sepanjang
         ilmu kedokteran.








     169          Fokus AKM Literasi Informasi dan Fiksi
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184