Page 10 - Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Kristen_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2017
P. 10

2.  Tidak berarti kita bersedia terluka untuk kedua kalinya. Yusuf memastikan
                    bahwa saudara-saudaranya telah  berubah dan dia tidak akan  menjadi
                    korban untuk kedua kalinya. Jadi, kamu dapat mengampuni tetapi tidak
                    menyerahkan dirimu untuk menjadi korban kemarahan ataupun tindakan
                    negatif lainnya.

                 C. Bagaimana Mengampuni?



                    Kamu pernah dipermalukan oleh seseorang dan hal itu selalu tersimpan di
                 dalam ingatanmu. Semakin kamu mengingatnya, semakin dalam rasa benci.
                 Coba kamu berpikir, mengapa dia melakukan hal itu padamu! Kemudian,
                 cobalah  membuat  daftar penyebabnya.  Misalnya, karena kamu pintar dan
                 tekun belajar,  atau karena  kamu  cenderung  tidak mau bergaul sehingga
                 teman-teman  memiliki pemahaman  yang  salah  tentang  dirimu. Mungkin
                 karena kecerobohanmu  menyebarkan rahasia yang  dipercayakan  padamu,
                 atau karena kamu lalai mengundangnya ke pesta ulang tahunmu, atau karena
                 kamu punya  teman  baru. Jika dirunut, selalu  ada  hubungan  sebab  akibat
                 dalam rusaknya sebuah hubungan yang berakhir dengan pertengkaran dan
                 kebencian juga dendam. Jika kita bersikap objektif, kita akan temukan bahwa
                 kedua belah pihak turut menyebabkan rusaknya hubungan antarteman atau
                 saudara.
                    Dalam kisah Yusuf dan saudara-saudaranya, ia sadar bahwa dahulu ayahnya
                 terlalu  mencintai dan mengistimewakan  dirinya.  Hal itu  menyebabkan
                 saudara-saudaranya iri hati dan mereka membencinya. Wujud dari kebencian
                 itu, mereka menjualnya sebagai budak. Namun, dia tidak membenci mereka,
                 tetapi  Yusuf  juga tidak secara otomatis mengampuni saudara-saudaranya.
                 Dia menguji saudara-saudaranya dengan cara menyelipkan piala ke dalam
                 karung  adik mereka yang paling kecil. Yusuf  ingin menguji saudara-
                 saudaranya apakah mereka telah berubah, atau mereka akan mengorbankan
                 adiknya seperti dahulu  ketika mereka membenci dan menjualnya sebagai
                 budak.  Ternyata,  saudara-saudaranya telah berubah. Mereka membela
                 adiknya Benyamin serta menangisinya, bahkan kakak  tertua  rela ditahan
                 untuk menggantikan adiknya.  Melalui cara itu, Yusuf mengetahui  bahwa
                 kini  saudara-saudaranya telah  berubah dan karena  itu, sudah  waktunya
                 dia menyatakan dirinya pada mereka dan memaafkan mereka. Yusuf tidak
                 menanti supaya  saudara-saudaranya ketakutan dan mengemis  untuk
                 dimaafkan, tetapi dialah yang mengambil inisiatif untuk mendatangi mereka.






                    4    Kelas VII SMP
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15