Page 64 - Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Kristen_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2017
P. 64
maka pasti ada orang lain juga yang mampu melakukannya sama baiknya
dengan dirinya bahkan dapat melebihi dirinya.
Kerendahan hati atau humility berasal dari kata humus (Latin), artinya
tanah atau bumi. Jadi, kerendahan hati maksudnya adalah menempatkan
diri ‘membumi’ ke tanah. Secara khusus pada Kejadian 3:19 dikatakan,
“Ingatlah bahwa kamu adalah debu, dan kamu akan kembali menjadi
debu.” Mengacu pada bagian Alkitab ini, nyata bahwa manusia itu bukan
siapa-siapa, manusia hanyalah makhluk ciptaan Allah, bahkan pemazmur
mengatakan hidup manusia seperti bunga yang sesaat saja dapat layu dan
mati. Sebagai makhluk ciptaan, maka manusia harus mengakui keterbatasan
dan ketakberdayaannya dibandingkan dengan Allah sang Pencipta. Jadi,
kerendahan hati dalam pemahaman iman Kristen adalah rasa takjub dan
hormat manusia pada Allah Pencipta.
Kerendahan hati juga mengantar kita untuk mengakui bahwa kita dan
segala ciptaan di dunia ini bukan apa-apa di hadapan Tuhan, dan kerendahan
hati mengarahkan kita untuk hidup sesuai dengan pemahaman ini. Kita
melihat diri kita yang sesungguhnya, tidak melebih-lebihkan hal positif yang
ada pada kita, namun juga tidak mengingkari bahwa segalanya itu adalah
pemberian Tuhan. Dalam hal ini kerendahan hati berhubungan dengan
kebenaran dan keadilan. Kebenaran ini memberikan kepada kita pengetahuan
akan diri sendiri, dengan kesadaran bahwa segala yang baik yang ada pada
kita adalah karunia Tuhan, dan sudah selayaknya sesuai dengan keadilan,
kita mempergunakan karunia itu untuk kemuliaan Tuhan (1Timotius 1:17).
Misalnya, kamu pintar matematika maka kamu dapat memanfaatkan
kelebihanmu untuk membantu teman-teman yang kurang dalam matematika.
Kamu mahir bermain musik, kamu dapat menjadi pemusik di gerejamu.
Kerendahan hati lahir dari pengenalan akan diri sendiri dan Tuhan.
Pengenalan akan diri sendiri mengacu pada kesadaran bahwa segala yang
baik pada kita datang dari Allah dan milik Allah. Kesadaran akan hal ini
membawa kita pada kebenaran: yaitu bahwa kita ini bukan apa-apa, dan
Allah adalah segalanya. Di mata Tuhan kita ini pendosa, tetapi sangat dikasihi
oleh-Nya. Keseimbangan antara kesadaran akan dosa kita dan kesadaran
akan kasih Allah ini membawa kita pada pemahaman akan diri kita yang
sesungguhnya.
Kerendahan hati juga lahir dari sikap yang sepenuhnya bergantung
pada Allah. Sebagai makhluk ciptaan yang berdosa dan memiliki banyak
keterbatasan, manusia beriman hendaknya menggantungkan diri pada
rahmat dan pengasihan Allah. Kerendahan hati adalah penyerahan diri
kepada Tuhan sehingga kita berusaha untuk menyenangkan hati Tuhan.
58 Kelas VII SMP