Page 18 - VEBI VIA KARISNA_1900008024_A_FLIP PDF TEKPEM_Neat
P. 18

• Posisi atau kedudukan tubuh. Frekuensi pernapasan ketika sedang duduk akan berbeda

                        dibandingkan dengan ketika sedang berjongkok atatu berdiri.Hal ini berhubungan erat

                        dengan energy yang dibutuhkan oleh organ tubuh sebagai tumpuan berat tubuh.

                         •  Aktivitas.  Seseorang  yang  aktivitas  fisiknya  tingi  seperti  olahragawan  akan

                        membutuhkan lebih banyak energi daripada orang yang diamatau santai, oleh karena itu,
                        frekuensi pernapasan orang tersebut juga lebih tinggi. Gerakan dan frekuensi pernapasan

                        diatur  oleh  pusat  pernapasan  yang  terdapat  di  otak.  Selain  itu,  frekuensi  pernapasan

                        distimulus oleh konsentrasi karbondioksida (CO₂) dalam darah.

                           2.6 Gangguan Pada Sistem Pernapasan Manusia


                        Sistem pernapasan manusia bisa mengalami gangguan dan kelianan yang disebabkan

                        oleh  infeksi  kuman,  faktor  bawaan  atau  polusi  udara.  Berikut  ini  adalah  beberapa
                        gangguan  dari  system  pernapasan  manusia  menurut  Pratiwi,  D.  A.,  Sri  Maryati  dan

                        Srikini. (2004).

                           1.  Influeza  (flu),  disebabkan  oleh  virus  yang  menimbulkan  radang  pada  selaput

                               mukosa disaluran pernapasan.
                           2.  Asma,  gangguan  pada  rongga  saluran  pernapasan  yang  diakibatkan  oleh

                               berkontraksinya otot polos dan trakea. Penyebabnya dapat  berupa udara yang
                               tercemar asap atau debu, udara yang terlalu dingin, dan keadaan jiwa penderita

                               (stress atau tekanan emosi)

                           3.  Tuberculosis  (TBC),  disebabkan  karena  bakteru  Mycobacterium  tubercukosa.
                               Peradangan pada dinding alveolus sehinga difusi O2 akan terganggu.

                           4.  Bronkitis, terjadi karena radang pada selaput lendir, trakea, dan saluran bronkia.

                           5.  Feringitis,  infeksi  pada  faring  oleh  bakteri  dan  virus.  Gejalanya  adalah
                               kerongkongan terasa nyeri saat menelan.

                           6.  Asifiksi,  kelainan  kelainan  atau  gangguan  dalam  pengangkutan  oksigen  ke
                               jaringan atau gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan. Penyebabnya dapat

                               terletak di paru-paru, pembuluh darah atau dalam jaringan tubuh.
                                                          13









                                                                 10
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23