Page 199 - 02 BUKU BAHAN MATERI FILM SEJARAH 270118
P. 199
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA
Di bidang pendidikan, pada saat pendudukan Jepang pun mengalami
perubahan. Sekolah Dasar (Gokumin Gakko) diperuntukkan untuk semua
warga masyarakat tanpa membedakan status sosialnya. Pendidikan ini
ditempuh selama 6 (enam) tahun. Sekolah menengah dibedakan menjadi
dua, yaitu: Shoto Chu Gakko (SMP) dan Chu Gakko (SMA). Di samping
itu, ada Sekolah Pertukangan (Kogyo Gakko), Sekolah Teknik Menengah
(Kogyo Sermon Gakko), dan Sekolah Guru yang dibedakan menjadi 3 (tiga)
tingkatan. Sekolah Guru 2 (dua) tahun (Syoto Sihan Gakko), Sekolah Guru
4 (empat) tahun (Guto Sihan Gakko), dan Sekolah Guru 2 (dua) tahun (Koto
Sihan Gakko).
Pada bulan Febuari 1944 Jepang mengalami kekalahan di medan
tempur Laut Filiphina dan Kwayalein di Kepulauan Marshall. Pada bulan
Juli 1944 pihak Jepang kehilangan pangkalan angkatan laut di Saipan
(kepulauan Mariana), yang mengakibatkan krisis kabinet di Jepang. Tojo
meletakan Jabatan dan Jendral Koiso menggantikan sebagai perdana
menteri (1944-1945) dengan membawa kecenderungan yang lebih besar
untuk memikirkan kemerdekaan semu bagi Indonesia dan bangsa-bangsa
lainnya. Koiso mempunyai tugas berat memulihkan kewibawaan Jepang
dimata bangsa-bangsa Asia. Pada tanggal 7 September 1944 perdana Menteri
Koiso menjanjikan kemerdekaan bagi ‘Hindia Timur’, tetapi dia tidak
menentukan tanggal kemerdekaan tersebut. Dia menjanjikan kemerdekaan
kepada sejumlah negara termasuk Indonesia. Janji itu disampaikan di
depan sidang Teikoku Einkai (Parlemen Jepang) dengan tujuan agar rakyat
Indonesia tidak mengadakan perlawanan terhadap Jepang.
Sejak diikrarkannya janji kemerdekaan tersebut, di kantor-kantor
boleh dikibarkan Sang Merah Putih yang berdampingan dengan bendera
Jepang (Hinomaru) serta diperbolehkan juga menggunakan bahasa
Indonesia di kantor, sekolah dan media masa. Sebagai realisasi dari janji
kemerdekaan yang diucapkan Perdana Menteri Koiso, maka pemerintah
199