Page 72 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 72

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


            dari  batu  bata,  di  mana  setelah  itu  para  saudagar  memasuki  hulu
            sungai dengan kapal kecil, dan sampailah di ibukota.’

                 Kata ‘Melayu’ sepertinya sudah ada sejak dulu. Danmaling (Tana-
            malayu)  dalam  Descriptions  of  the  Barbarians,  dan  Malaiur  menurut
            Marco Polo (abad XIII), semuanya kemungkinan adalah tinggalan dari
            kata Melayu, yang digunakan sebelum masa Yi Jing.


                 Sayangnya, kota Malaiur yang disebut Marco Polo masih belum
            berhasil dilacak secara pasti. Kolonel Yule mengatakan : “Menurut
                                                                  30
            saya, Malaiur mungkin terbagi antara Palembang dan daerah di bawah
            kekuasaannya, Singhapura (Palembang sendiri di bawah kekuasaan
            Jawa).  Menurut  ulasan  Alboquerque,  Palembang  disebut  ‘Malayo’
            oleh orang-orang Jawa. Dalam De Barros mengenai daftar nama-nama
            kerajaan  di  Sumatra,  Tana-malayu   disebut  setelah  Palembang.
                                               31
            Secara keseluruhan, saya cenderung berpihak pada tafsiran ini.”

                 Dari catatan yang telah saya berikan di atas, jelas bahwa Shili
            Foshi,  yakni  Melayu,  terletak  di  pantai  selatan  Malaka;  sedangkan
            jika Malaiur adalah Singapura, maka seharusnya itu terletak di pantai
            utara dan menurut sejarah yang sama, daerah itu disebut Luoyue.
                                                                            32
            Lebih lanjut, untuk menentukan posisi Shili Foshi (Melayu), Yi Jing
            memberikan kita data yang penting : ‘Di Shili Foshi, kami melihat
                                               33
            bayangan  dari  lempeng  jam  tidak  panjang  maupun  pendek  (yakni


            30   Travels of Marco Polo, Jilid II, Bab VIII oleh Yule.
            31   Dalam Descriptions of the Barbarians (Zhufan Zhi oleh Zhao Rugua), dikatakan
            bahwa daerah ini menggunakan nampan emas dan perak untuk barter.

            32   Inilah tempat di mana Shinnio Taka-oka, seorang pangeran dari Jepang,
            meninggal tahun 881 Masehi, dalam perjalanannya ke India untuk mencari
            Ajaran. Dengan bertolak ke Barat, beliau tinggal di Tiongkok selama 20 tahun
            untuk  belajar  Buddhadharma.  Tempat  beliau  wafat  diperkirakan  dekat
            Saigon (Vietnam) di Champa atau Siam. Namun jika perkiraan kami benar,
            tempat tersebut mestinya di Singapura atau sekitarnya.
            33   Bab XXX halaman 287-288.


                                            58
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77