Page 41 - E-MODUL DWI PUTRI RAMADHANI_Neat
P. 41

BESARAN DAN PENGUKURAN




                  b
                        Kesalahan

                     Pada dasarnya, semua pengukuran selalu diliputi dengan kesalahan yang berkontribusi

               terhadap ketidakpastian hasil pengukuran. Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang
               diukur  dari  nilai  benar.  Ada  tiga  macam  kesalahan,  yaitu  kesalahan  umum  (keteledoran),

               kesalahan acak, dan kesalahan sistematis.
               1)  Keteledoran, keteledoran umumnya disebabkan oleh keterbatasan pengamat, diantaranya

                   kurang terampil memakai alat ukur, atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala

                   yang kecil.
               2)  Kesalahan  acak,  kesalahan  ini  disebabkan  adanya  fluktuasi-fluktuasi  yang  halus  dapat

                   disebabkan oleh gerak Brown molekul udara, fluktuasi tegangan listrik PLN atau baterai,

                   landasan yang bergetar, dan bising.
               3)  Kesalahan  sistematis,  kesalahan  sistematis  adalah  kesalahan  pengukuran  yang

                   disebabkan oleh ketidaktepatan sistem pengukuran tersebut. Penyebab kesalahan dalam
                   pengukuran tersebut mungkin disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :

                   a.  Kesalahan kalibrasi, yaitu penyesuain pembubuhan nilai pada garis skala pada saat
                        pembuatannya.  Kesalahan  ini  dapat  diatasi  dengan  mengkalibrasi  ulang  instrumen

                        terhadap instrumen standar.

                   b.  Kesalahan titik nol, yaitu titik nol jarum penunjuk tidak berimpit dengan titik nol
                        skala. Kesalahan ini diatasi dengan mengoreksi penulisan hasil pengukuran.

                   c.  Kesalahan  komponen  alat  ukur.  Misalnya  alat  ukur  sudah  tua  sehingga  kondisi
                        komponennya sudah tidak baik.

                   d.  Kesalahan paralaks, kesalahan baca yang terjadi akibat kurang tepatnya mata melihat
                        alat ukur.


                  c
                        Melaporkan Hasil Pengukuran
                     Semua  pengukuran  baik  pengukuran  tunggal  maupun  pengukuran  berulang  selalu

               diliputi  kesalahan,  maka  hasil  suatu  pengukuran  harus  dilaporkan  dengan  menyertakan
               ketidakpastian dari nilai-nilai yang diukur.

               1.  Pengukuran Tunggal
                     Pengukuran  tunggal  adalah  pengukuran  yang  dilakukan  satu  kali  saja.  Jika  kita

               melakukan pengukuran tunggal, maka data pengukuran tersebut dilaporkan sebagai berikut.


                                                                                                     (2.3)




  E-Modul Fisika Berbasis Model Discovery Learning Terintegrasi Pembelajaran Abad 21                            37
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46