Page 74 - Buku Agama Kristen Kelas X
P. 74

4  Sebab beginilah firman TUHAN: “Kepada orang-orang kebiri yang
                   memelihara hari-hari Sabat-Ku dan yang memilih apa yang Kukehendaki
                   dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, 5 kepada mereka akan Kuberikan
                   dalam rumah-Ku dan di lingkungan tembok-tembok kediaman-Ku suatu
                   tanda peringatan dan nama -- itu lebih baik dari pada anak-anak lelaki dan
                   perempuan -- suatu nama abadi yang tidak akan lenyap akan Kuberikan
                   kepada mereka.
                   6   Dan  orang-orang asing  yang  menggabungkan diri  kepada TUHAN  untuk
                   melayani  Dia, untuk mengasihi  nama TUHAN dan untuk menjadi hamba-
                   hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya,
                   dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, 7 mereka akan Kubawa ke gunung-
                   Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan
                   kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang
                   dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa
                   bagi segala bangsa.

                 G. Sikap Tuhan Yesus

                 Sikap Tuhan Yesus terhadap orang-orang marjinal justru bertolak belakang
                 dengan hukum  Taurat Israel.  Yesus lebih mencerminkan keterbukaan
                 Allah seperti yang digambarkan dalam Kitab  Yesaya yang dikutip di atas.
                 Misalnya, Tuhan Yesus pun dikecam para ahli Taurat dan orang Farisi karena
                 Ia menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat - yang dianggap sebagai
                 pelanggaran terhadap hukum Taurat. Sementara itu, mereka justru tidak akan
                 segan-segan menyelamatkan lembu mereka yang terperosok ke dalam sumur,
                 meskipun pada hari Sabat. (Luk. 14:2-5) .
                   Kalau harus melakukan perbuatan baik, Yesus tidak mau menunggu sampai
                 Sabat berlalu. Ia akan segera menyembuhkan orang yang sakit itu, karena Ia tahu
                 orang itu membutuhkannya. Dalam Markus 2:27 Tuhan Yesus berkata kepada
                 orang banyak, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk
                 hari Sabat.”  Terhadap orang kusta,  Yesus tidak segan-segan menyentuhnya
                 dan menyembuhkannya. Perempuan yang mengalami pendarahan selama 12
                 tahun, yang menurut hukum Taurat harus dianggap najis, dibiarkan menjamah-
                 Nya dan perempuan itu menjadi sembuh. Kalau Tuhan Yesus tidak segan-segan
                 menghampiri orang-orang yang tersingkirkan oleh masyarakatnya, kaum
                 marjinal, maka komunitas yang Tuhan Yesus inginkan pun tentunya adalah
                 komunitas yang inklusif, terbuka bagi setiap orang, apapun juga latar belakang
                 ras, etnis, kelas sosial, bahkan juga kondisi fisiknya. Kedekatan Yesus terhadap




                64    Kelas X SMA/SMK
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79