Page 100 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 100

1. Prasasti Tugu


                      Inskripsi yang dikeluarkan oleh Purnawarman ini ditemukan di
                 Kampung Batu Tumbuh, Desa Tugu, dekat Tanjung Priok, Jakarta.
                 Dituliskan dalam lima baris tulisan beraksara Pallawa dan bahasa
                 Sanskerta. Inskripsi tersebut isinya sebagai berikut:


                 “Dulu  (kali yang bernama) Candrabhaga
                 telah digali oleh maharaja  yang  mulia dan
                 mempunyai lengan kencang dan kuat, (yakni Raja
                 Purnawarman), untuk mengalirkannya ke laut,
                 setelah (kali ini) sampai di istana kerajaan yang
                 termashur. Pada  tahun ke-22 dari tahta  Yang
                 Mulia Raja Purnawarman yang berkilauan-kilauan
                 karena kepandaian dan kebijaksanaannya  serta
                 menjadi panji-panji segala raja, (maka sekarang)
                 beliau memerintahkan pula  menggali kali yang
                 permai dan berair jernih,  Gomati  namanya,
                 seteleh kali itu mengalir di tengah-tengah tanah
                 kediaman  Yang Mulia  Sang Pandeta Nenekda
                 (Sang Purnawarman). Pekerjaan ini dimulai pada
                 hari yang baik, tanggal  delapan  paroh  gelap
                 bulan  Phalguna  dan selesai pada tanggal 13     Sumber :  Bambang Budi Utomo. 2010.
                                                                  Atlas Sejarah  Indonesia  Masa Klasik
                 paroh terang bulan Caitra, jadi hanya dalam 21   (Hindu-Buddha).  Jakarta: Kementerian
                                                                  Kebudayaan dan Pariwisata.
                 hari saja, sedang galian itu panjangnya 6.122    Gambar 2.10 Prasasti Tugu
                 busur (± 11 km).  Selamatan baginya dilakukan
                 oleh brahmana disertai persembahan 1.000 ekor
                 sapi”.


                      2. Prasasti Ciaruteun

                      Prasasti  ini  ditemukan di Kampung  Muara, Desa Ciaruteun
                 Hilir, Cibungbulang, Bogor. Prasasti terdiri atas dua bagian, yaitu
                 Inskripsi A yang dipahatkan dalam empat baris tulisan berakasara
                 Pallawa dan bahasa  Sanskerta, dan Inskripsi  B yang terdiri  atas





                                                                                  Sejarah Indonesia  91
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105