Page 59 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 59

sebentar sehingga tidak boleh berbuat menentang ajaran agama,
                               misalnya tidak boleh menyakiti orang lain, tidak boleh rakus, bahkan
                               melakukan tindak korupsi yang merugikan negara dan orang lain.
                               Karena itu dalam hidup ini manusia harus bekerja keras dan berbuat
                               sebaik mungkin, saling menolong. Kita semua mestinya takut
                               kepada Tuhan Yang Maha Esa bila berbuat dosa karena melanggar
                               perintah agama, atau menyakiti orang lain.


                                    Nenek moyang kita mengenal kepercayaan kehidupan setelah
                               mati. Mereka percaya pada kekuatan lain yang maha kuat di luar
                               dirinya. Mereka selalu menjaga diri agar setelah mati tetap dihormati.
                               Berikut  ini  kita akan menelaah  sistem  kepercayaan manusia
                               zaman  praaksara,  yang menjadi nenek moyang kita.  Perwujudan
                               kepercayaannya dituangkan dalam berbagai bentuk diantaranya
                               karya seni. Satu di antaranya berfungsi sebagai bekal untuk orang
                               yang meninggal.  Tentu kamu masih ingat tentang perhiasan
                               yang digunakan sebagai bekal kubur. Seiring dengan bekal kubur
                               ini,  pada zaman purba manusia  mengenal  penguburan  mayat.
                               Pada saat inilah manusia mengenal sistem kepercayaan. Sebelum
                               meninggal manusia menyiapkan dirinya dengan membuat berbagai
                               bekal kubur, dan juga tempat penguburan yang menghasilkan karya
                               seni cukup bagus pada masa sekarang. Untuk itulah kita mengenal
                               dolmen, sarkofagus, menhir dan lain sebagainya.

















                               Sumber:  Direktorat  Geografi  Sejarah.  2009.  Atlas
                               Prasejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian Kebudayaan
                               dan Pariwisata.
                               Gambar 1.21 Menhir yang ada di Limapuluh Koto





             50  Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64