Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 30 September 2019
P. 2

OPINI








                SENIN, 30 SEPTEMBER 2019                                                                                                                                                             02

                                        Sinergi Ekonomi Politik









                                                                      Penulis: Edy Purwo Saputro  (Dosen Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Solo)


                 GEJOLAK ekonomi politik dalam negeri kembali                                                                                         sional tol dalam kota lumpuh. Se-  Karena itu, bisa dipastikan dam-
                 terkoyak akibat demo masif yang terjadi sepekan                                                                                      lain itu, moda transportasi KRL   pak sistemik penutupan pertokoan
                                                                                                                                                                                 tidaklah kecil. Belum lagi mata
                                                                                                                                                      juga tidak berjalan sesuai yang
                   ini. Meski menyuarakan aspirasi di jalanan ber-                                                                                    diharapkan karena faktanya se-  rantai yang terbelit dari penutupan
                 dampak positif terhadap penundaan pengesahan                                                                                         jumlah KRL berhenti tidak di sta-  sejumlah toko tersebut. Kalkulasi
                                                                                                                                                                                 sederhana dari penutupan per-
                                                                                                                                                      siun pemberhentian terakhirnya.
                  sejumlah RUU yang diduga kontroversi dan ber-                                                                                       Akibatnya, banyak penumpang   tokoan bisa merugikan miliaran
                  balut pasal karet, pastinya dampak sistemik dari                                                                                    yang terjebak kemacetan dan   rupiah dalam sehari, belum lagi
                 demo masif tetap dirasakan. Sebulan ini ada dua                                                                                      tidak bisa sampai rumah karena   imbasnya dari sirkulasi barang-
                                                                                                                                                                                 jasa yang tersendat.
                                                                                                                                                      semua arus lalin macet.
                demontrasi yang bergaung cukup signifi kan, yaitu                                                                                        Tentu  realitas  ini  memen-  Kelima, yang tidak bisa dia-
                  demonstrasi terkait Papua dan demontrasi masif                                                                                      garuhi kerugian material dan   baikan dari dampak demonstrasi
                                                                                                                                                      nonmaterial dan besaran nomi-
                                                                                                                                                                                 masif itu ialah perbankan dan
                                    oleh mahasiswa, Rabu (25/9).                                                                                      nalnya tidak sedikit. Sementara   perdagangan yang juga tergang-
                                                                                                                                                      itu, dampak terhadap kecemasan   gu. Meskipun Lembaga Penjamin
                                                                                                                                                      publik juga tidak bisa dihitung   Simpanan (LPS) meyakini bahwa
                 Jika dicermati, sejatinya dam-  hingga akhir tahun 2019 di-                                                                          secara pasti. Hal ini menguatkan   demo masif Rabu (25/9) belum
                pak  demo  masif Rabu  (25/9)   harapkan semua pihak mampu                                                                            analisis bahwa setiap aksi demo,   memberikan efek kuat terhadap
                bukan hanya berimbas terhadap   menjaga stabilitas dalam negeri                                                                       apalagi yang masif dengan ket-  operasional perbankan, itu tetap
                situasi ekonomi-politik, tapi juga   dan konsisten  meredam  ber-                                                                     erlibatan peserta dalam jumlah   ada pengaruh signifi kan.
                politik-ekonomi. Hal ini men-  bagai dampak dari eksternal                                                                            besar dipastikan berpengaruh   Argumen yang mendasari
                guatkan argumen tentang sin-  yang dikhawatirkan mereduksi                                                                            terhadap kemacetan di jalanan.   karena skala demonya tidak
                ergi antara ekonomi-politik dan   proyeksi pertumbuhan. Masih                                                                         Waktu tempuh perjalanan akan   sebesar pada kasus Mei 1998 se-
                politik-ekonomi, bukan hanya   ada ancaman gejolak politik                                                                            semakin lama sehingga merugi-  hingga LPS berkeyakinan bahwa
                kasusnya di negara miskin-  dalam negeri, misalnya pelanti-                                                                           kan banyak pihak.          pemerintah dapat  meredam
                berkembang, tapi juga di negara   kan presiden dan wakil presiden                                                                       Keempat, demonstrasi Rabu   dampak demo dan menegaskan
                industri-maju.             terutama bagi yang masih belum                                                                      ILUSTRASI  (25/9) melibatkan akumulasi ma-  bahwa pengaruh demo kemarin
                 Fakta membuktikan bahwa   puas pascapilpres kemarin.  21 September, yaitu 6.206 dan   dicermati bahwa gejolak demo   dan fakta ini tidak bisa dipan-  hasiswa dalam jumlahnya yang   hanya sesaat. Meski demikian,
                demo masif itu berdampak                             menguat pada 24 September di   sebelumnya, yaitu kasus Papua   dang remeh. Konflik terkait   cukup banyak dan secara tidak   pemerintah tidak bisa lengah
                sistemik bukan hanya pada   Kalkulasi                level 6.138 lalu penutupan 25   juga memicu sentimen terhadap   Papua memang membutuhkan   langsung menimbulkan kecema-  dengan terjadinya dua demo
                bursa, tapi juga nilai tukar ru-  Beberapa catatan di balik dam-  September menjadi 6.146.  kepercayaan investor asing. Ti-  pola pendekatan yang berbeda   san publik. Setidaknya, memori   pada sebulan terakhir. Apalagi,
                piah. Bahkan, Menteri Keuangan   pak demo masif pada Rabu   Fluktuasi bursa masih diyakini   dak bisa disangkal bahwa isu ten-  dan komprehensif. Tidak sekadar   demo besar-besaran pada Mei   ada momentum pelantikan pres-
                Sri Mulyani berharap agar demo   (25/9). Pertama, pengaruhnya   bersifat temporer dan sejumlah   tang Papua masih sangat krusial   persuasif melalui pendekatan   1998 kembali terngiang meski   iden dan wakil presiden.
                masif tidak mencederai stabilitas   atas kinerja bursa. Betapa tidak,   analis bursa berharap pemer-  dan cenderung kritis sehingga   politik saja, tetapi juga butuh   akhirnya menumbangkan rezim   Kepastian iklim sosial poli-
                perekonomian domestik. Kekha-  demo masif mahasiswa yang me-  intah mampu menuntaskan   apa yang terjadi di awal Sep-  sentuhan sosial-ekonomi yang   Orde Baru. Kekhawatiran itu   tik dalam negeri  akan sangat
                watiran ini tentu beralasan, teru-  nentang revisi UU KPK dan RUU   persoalan seperti yang diminta   tember kemarin harus dicermati   sistematis. Hal ini penting karena   diperparah beredarnya seruan   berpengaruh  terhadap  pros-
                tama dikaitkan dengan kondisi   KUHP memberikan pengaruh   mahasiswa. Setidaknya harapan   pemerintah, setidaknya agar ti-  Papua masih menjadi surga   ajakan demo yang viral di med-  pek pertumbuhan. Karena itu,
                perlambatan ekonomi global   terhadap kinerja bursa.  itu dapat terbaca dari penegasan   dak berdampak negatif terhadap   tambang, belum lagi daya tarik   sos sehingga beralasan jika di   sangatlah beralasan jika ADB
                sehingga apa yang terjadi dengan   Setidaknya, IHSG tercatat di   Presiden Jokowi dan Ketua DPR   arus investasi, termasuk realisasi   pariwisata Papua.  sejumlah jalan yang diperkirakan   memangkas proyeksi laju per-
                demo masif dikhawatirkan ber-  zona merah, yaitu di level 6.131.   Bambang Soesatyo yang akan   investasi asing.  Ketiga, imbas dari demo ma-  dilalui demo terjadi penutupan   tumbuhan di 2019 dari 5,2 men-
                pengaruh terhadap arus investasi   Padahal, pada 19 September di   menunda pengesahan sejumlah   Sepanjang 2019, arus investasi   sif ternyata bukan hanya ber-  pertokoan oleh para pemiliknya.  jadi 5,1%, sedangkan versi Bank
                di Indonesia.              level 6.245, turun pada 20 Sep-  RUU kontroversi.    cenderung melambat. Arus in-  dampak terhadap kemacetan di   Ketakutan dijarah tentu masih   Dunia 5,1% meskipun versi IMF
                 Sementara  itu,  sisa  waktu   tember menjadi 6.232 dan juga   Kedua, yang juga menarik   vestasi Tiongkok juga melambat   jalanan Jakarta, tetapi juga opera-  kuat di benak pemilik pertokoan.   sebesar 5,2%.

                                                Memanggul Manusia Unggul (1)






                                                                                     Penulis: Radhar Panca Dahana   (Budayawan)


                 SAYA kira, berdasar ban-  ya. Suatu kali di lain tempat,   Tragedi karena perbuatan   Entah apa yang dibayangkan,   mengamufl ase realitas tersebut   utama dalam situasi ini, masih   jalan keluar atau cara untuk
                yak fakta dan peristiwa, ge-  seorang remaja belasan tahun   yang kekejamannya bahkan   dirancang, dan ditargetkan   dengan optimisme dan harapan   percaya dan tetap mengandalkan   mencapai keunggulan bangsa.
                jala hancurnya hubungan sosial   menghujamkan obeng berkali-  melampaui imajinasi pengarang   dari ‘SDM unggul’ tersebut?   hiperbolik untuk menipu atau   pendidikan dan ideologi sebagai   (BERSAMBUNG)
                hingga hubungan antarteman   kali ke leher belakang ibu kan-  wahid sekalipun itu, bukan   Sementara itu, kenyataan yang   memanipulasi kesadaran serta
                atau dengan orangtua di ma-  dungnya hanya karena keliru   cuma memperlihatkan peruba-  menjadi basisnya begitu rapuh,   akal sehat publik, termasuk
                syarakat Indonesia kini telah   membelikan jenis ponsel yang   han cara berpikir, sikap mental,   bahkan hancur. Betapa pun   milik mereka sendiri.
                menjadi realitas aktual. Dalam   sesuai dengan keinginannya.  hingga perilaku individual, tapi   mereka coba menutupi atau   Pemerintah sebagai obligor
                sebuah video pendek yang    Bagaimana  perasaan Anda,   juga dampak sosialnya yang
                cukup viral belakangan ini, ter-  kita, mendengar cerita-cerita   menyentuh seluruh  dimensi
                lihat bagaimana seorang pelajar   di atas? Bagaimana pikiran,   hidup kita.
                datang ke sekolahnya berbaju   hati, juga sensasi tubuh Anda   Tragedi karena perubahan-
                bebas dengan parang panjang   saat coba mengendapkan-  perubahan itu tidak lain meru-
                di tangannya.             nya? Horor? Semua itu fiksi,   pakan produk budaya kita
                 Gambar yang diambil dari   khayal seperti  banyak film  juga. Kenyataan yang membuat
                ruang guru itu kemudian mem-  dan novel? Bahkan, saya yang   saya sering mengonstatasi per-
                perlihatkan sebuah telepon   40 tahun hidup dalam fik-  adaban yang kita capai hari ini
                seluler yang dilempar ke lantai   si  (sastra  dan  drama)  harus   menyimpan kebudayaan yang
                menuju sang pelajar yang sudah   jadi pecundang; kalah  dalam   teperosok ke jurang nadirnya.
                mendekati ruang guru. “Pergi-  memainkan imajinas keji itu   Kita seperti bangsa Roma seki-
                lah! Jangan sekolah di sini lagi!”   ketimbang hidup nyata di atas.   tar 1,5 milenium lalu, seakan-
                sebuah suara di luar gambar (off    Mulut bahkan bahasa saya   akan memasuki zaman baru:
                sound) terdengar.         ternganga, tak sebutir kata pun   zaman dark age, kegelapan.
                 Hanya  perkara  ponselnya   jatuh jadi penanda.
                disita karena memang melang-  Namun itulah kenyataan   Keunggulan fantasional
                gar aturan, seorang remaja men-  kita, hari-hari belakangan ini.   Bila sebagian masyarakat
                gancam guru bahkan (institusi)   Anak membunuh ayah dan   sulit menerima realitas degil,
                sekolahnya dengan kekerasan   ibu kandungnya, ibu mem-  busuk, dan jahanam itu, lalu
                yang mematikan. Namun,    bunuh suami dan anak kan-  bagaimana dengan mereka,
                ternyata itu belum seberapa.   dungnya, begitupun ayah-  kaum elite? Bagaimana dengan
                Di satu kota di Jawa, baru-baru   -bahkan--menghamili anak   mereka yang menjadi penang-
                ini, seorang pemuda memukuli   gadis kandungnya berkali-kali,  gung jawab atau pelaksana neg-
                habis ayahnya sendiri karena   dan seterusnya.       ara (pemerintah dengan seluruh
                tidak mau membelikan pulsa.  Sebagian dari pembaca   institusinya)? Apakah mereka
                 Beberapa hari sebelumya,   mungkin berseru “Setop! Jan-  juga ngeri? Atau jangan-jangan
                terjadi peristiwa serupa, tapi   gan teruskan!”, sebagaimana   tidak mengerti? Bahkan, tak
                lebih tak terimajinasikan, di   kerap saya temukan di pelb-  tahu itu semua informasi, atau
                kota yang berbeda, seorang   agai ruang bicara. Sebuah se-  boleh jadi paham dan mengerti,
                pemuda juga menyiksa ayah   ruan kengerian yang akut, juga   tapi tak peduli karena hatinya
                kandungnya sebab hal yang   ketidakmampuan  menerima   sudah tuli, pikirannya terkunci
                sama. Tidak berhenti di situ,   kenyataan yang begitu pahit.  pada kepentingan sempitnya
                pemuda tersebut mengunci    Kenyataan yang harus diteri-  sendiri?
                ibunya di kamar, menyeret   ma dan melanda sebuah negeri,   Kita tak pernah menden-
                ayahnya yang terkapar ke dapur   sebuah bangsa, yang--katanya-  gar mereka yang bertanggung
                lalu  menghujaninya  dengan   -tata tenteram kerta raharja,   jawab, yang diberi amanah dan
                bacokan golok.            yang menjadi fi rdaus bagi du-  fasilitas mewah untuk mengu-
                 Di lain waktu di ruang ber-  nia lain, yang keseniannya   rus kita--semua anak negeri-
                beda, seorang remaja belasan   membuat sejarah dan dunia   bicara mengenai semua hal itu.
                tahun meminta neneknya untuk   standing ovation, yang bukan   Berkeras mendapatkan  sub-
                diam karena terus-menerus   cuma kaya raya, tapi konglom-  stansi, dengan riset dan survei,
                melarang dia bermain gim di   erat adat-budaya, yang senyum,   lalu mencoba mengandaikan
                komputer. Anak itu kemudian   keramahan, dan kesantunannya   solusi. Sayang, kita tak pernah
                mendorong sang nenek dengan   membuat semua pelancong as-  dengar. Namun, dalam situasi
                menekan keras lehernya sambil   ing jatuh hati. Apa lagi? Semua   itu, mereka justru bicara tenang
                memintanya diam, hingga sang   yang menjadi modal berbangga,   dan lantang tentang ‘manusia
                nenek akhirnya  benar-benar   jadi sumber cemburu berbagai   unggul’, sumber daya manusia
                diam juga tak melarang lagi   bangsa, saat ini telah berangsur   (SDM) yang berkemampuan
                karena ia diam untuk selaman-  menjadi sejarah. Jadi tragedi.  ‘lebih’.




                   PALANGKA     POSTALANGKA     POST                                         Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
                   P
                                                                                             di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
                                                                                             Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Na  ri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
                                                                                             Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
                   Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya               Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
                   Penerbit      : PT Media Palangka Pambelum
                   Terbit Pertama   : 15 November 2001                                       Manager Produksi : Junaidi E  endi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
                   SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001  Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
                                                                                             Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
                   Dewan Redaksi                       : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto  (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
                   Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab     : M Harris Sadikin
                   Pemimpin Perusahaan                 : Revy Apriani                        Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
                   Kabag Litbang                       : Hairil Supriadi                     (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
                   Ombudsman                           : -                                   Percetakan    : PT Media Palangka Pambelum
                                                                                             Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)
   1   2   3   4   5   6   7