Page 86 - 64. Batik Kls XI_Neat local video try
P. 86
Batik
Nenek moyang kita dahulu dalam men- Sejalan dengan pendapat diatas, Musman
ciptakan motif batik bukan tanpa alasan, mengungkapkan bahwa :
karena hal ini berkaitan dengan kepercaya- Pembuatan batik di Indonesia menunjukkan
an mereka pada jaman dahulu, dimana cara suatu spektrum ungkapan rupa yang amat
mereka melakukan pendekatan kepada beraneka ragam karena kain tersebut sejak
sang Maha Pencipta adalah melalui bentuk- dahulu telah menjadi salah satu ungkapan
bentuk atau simbol-simbol motif yang budaya yang terpenting dari masyarakat
mereka ciptakan dengan bentuk-bentuk Jawa, terutama dalam konteks adati,
tertentu. Bentuk-bentuk dalam setiap misalnya sebagai busana serta perangkat
goresan motifnya, antara satu dengan yang pendukung upacara. Batik juga menjadi
lainnya berbeda-beda bentuk maupun komoditas dalam bentuk bahan dasar untuk
maknanya. Makna yang dimaksud disini beraneka ragam kebutuhan masa kini
berupa simbol-simbol kebaikan untuk si seperti fashion, elemen pelengkap interior,
pemakainya yang mengandung doa. dan lain-lain. Ia berusaha untuk tampil
Sebagai contoh pada kain panjang yang mengikuti kecenderungan mode. (2011:9).
digunakan pengantin maupun upacara- Bentuk motif batik klasik memiliki ciri khas
upacara adat, sudah bisa dipastikan akan yang berbeda dengan motif batik lainnya.
menggunakan jenis motif tertentu seperti Ciri khas yang dimaksud adalah terletak
sidoluhur maupun sidomukti. Penciptaan pada bentuk motifnya yang memiliki makna
motif batik klasik itu sendiri mengandung simbolis maupun filosofis tertentu yang
makna dan doa bagi para penggunanya. diyakini mengandung doa bagi si pemakai-
Tidak semata-mata hanya sebagai bahan nya. Ciri lain yaitu terletak pada warnanya,
sandang saja, akan tetapi memiliki makna- dimana warna batik klasik hanya terdiri dari
makna filosofi dan simbolis tertentu dalam warna putih, biru, coklat, dan hitam. Hal ini
setiap goresan motifnya. Motif batik klasik cukup beralasan, karena pada jaman dahulu,
yang diterapkan pada bahan sandang yang nenek moyang kita belum mengenal
digunakan sebagai kain panjang/jarit, pewarna sintetis yang beraneka macam
masing-masing motif memiliki makna- corak warnanya. Mereka hanya mengenal
makna tertentu yang ditujukan buat si pewarna alam, dimana warna-warnanyapun
pemakainya.
terbatas hanya warna yang disebut diatas,
Pada masa sekarang ini, telah banyak terjadi yaitu, putih, biru, coklat dan hitam.
pergeseran fungsi dari motif batik klasik itu Untuk warna putih merupakan warna asli
sendiri. Jika jaman dahulu motif klasik ini dari kain morinya itu sendiri. Warna biru
hanya dipergunakan dan dipakai oleh kaum didapatkan dari pewarna alam dari pohon
bangsawan kraton saja, tetapi pada masa tom atau indigovera yang memang meng-
modern terjadi pergeseran fungsi pemakai- hasilkan warna biru pada kain. Sedangkan
an, shingga motif batik ini bisa didapatkan warna coklat dihasilkan dari tumbuhan yang
secara bebas di pasaran dengan pengguna bernama soga. Warna soga bermacam-
dari berbagai lapisan masyarakat. Meskipun macam, ada soga tingi, soga tegeran dan
terjadi pergeseran fungsi, akan tetapi tidak sebagainya, yang kesemuanya menghasil-
mengubah arti dan makna dari motif klasik kan warna coklat dengan corak warna yang
itu sendiri. Motif batik klasik saat ini juga berbeda-beda, coklat kekuning-an, coklat
masih sering kita jumpai penggunaannya kemerahan maupun coklat yang lainnya.
pada prosesi upacara adat masyarakat Jawa, Untuk warna hitam pada kain batik klasik,
seperti prosesi pengantin, upacara 7 dihasilkan dari percampuran warna biru
bulanan untuk ibu yang hamil pertama (tom/indigovera) dan warna soga yang
kalinya, dan prosesi adat yang lainnya.
tercampur pada saat proses pencelupan.
80