Page 4 - EKOSISTEM
P. 4
A. PENDAHULUAN
Tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri melainkan perlu berinteraksi dengan
organisme lain serta lingkungannya. Segala p otensi yang ada di alam dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kenutuhan dan aktivitas hidup.
Pemanfaatan potensi alam secara berlebihan oleh manusia dapat merusak serta
menghancurkan alam. Selama sepuluh tahun terakhir, laju kerusakan hutan di Indonesia
mencapai dua juta hektar per tahunnya dan penyebab terbesarnya adalah penebangan liar.
Kerusakan hutan di Indonesia yang mencapai dua juta hektar per tahun mengakibatkan
kerugian sekitar Rp. 83 miliar per hari atau Rp. 30,3 triliun per tahun. Kerusakan hutan juga
terjadi karena kebakaran. Asap hitam yang timbul dapat mengurangi kenyamanan, keindahan
serta mengganggu kesehatan.
Kerusakan ekosistem karang akan meningkatkan laju abrasi pantai mengurangi
kemampuan menahan gelombang laut dan merusak habitat biota lainnya. Pristiwa lain,
seperti tsunami di Aceh 26 Desember 2004 , peningkatan aktivitas gunung merapi di Jawa
Tengah pertengahan 2006, semburan lumpur panas di Porong, Sidoarjo (Jawa Timur) Juni
2006, serta bencana alam lainnya menambah panjang catatan ekosistem.
Masyarakat yang bersifat modern, konsumtif, serta boros cenderung akan mempercepat
laju berkurangnya sumber daya dan menambah banyakya sampah di alam. Akumulasi limbah
dan sampah dapat menurunkan mutu lingkungan sehingga mengurangi kemampuan alam
untuk menompang kehidupan organisme.
Oleh karena itu, perbaikan serta pelestarian alam harus dilaksanakan. Keberhasilan
program ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerinta namun juga menjadi kewajiban
kita bersama sebagai anggota masyarakat dan lembaga lain yang terkait.
Organisme hidup di dalam sistem yang ditompang oleh berbagai komponen yang
salingberhubungan dan saling berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kehidupan semua jenis makhluk hidup yang saling mempengaruhi serta berinteraksi dengan
alam membentuk kesatuan yang disebut ekosistem. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yang
terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup dan logos yang berarti
ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antara makhluk hidup
maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekologi, kita
mempelajari makhluk hidup sebagai bagian kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Definisi ekologi seperti diatas, pertama kali disampaikan oleh Ernst Haeckel.
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan lain,
seperti kimia, fisika, geologi, dan klimatologi. Pembahasan ekologi tidak lepas dari
pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan
biotik. Faktor abiotik adalah faktor lingkungan antara lain suhu, kelembapan, cahaya,
topografi. Fakto biotik adalah makhluk yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme.
iii