Page 2 - MATERI TAPAK SUCI-DAVIT
P. 2
MATERI TAPAK SUCIMATERI TAPAK SUCIMATERI TAPAK SUCI
DOA PEMBUKADOA PEMBUKADOA PEMBUKA
Bismillaahirrahmaanirrahiim,Bismillaahirrahmaanirrahiim,Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Asyhaduanlaailaaha illallaah,Asyhaduanlaailaaha illallaah,Asyhaduanlaailaaha illallaah,
Wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullah.Wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullah.Wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullah.
Radhiitu billaahi robba,Radhiitu billaahi robba,Radhiitu billaahi robba,
Wa bil Islaami diina,Wa bil Islaami diina,Wa bil Islaami diina,
Wabimmuhammadinnabiyya wa rasuulaWabimmuhammadinnabiyya wa rasuulaWabimmuhammadinnabiyya wa rasuula
Artinya :Artinya :Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya ridho“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya ridho“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya ridho
bertuhankan Allah SWT. Saya ridho beragamakan islam dan saya ridho bernabi danbertuhankan Allah SWT. Saya ridho beragamakan islam dan saya ridho bernabi danbertuhankan Allah SWT. Saya ridho beragamakan islam dan saya ridho bernabi dan
berasulkan Muhammad SAW.berasulkan Muhammad SAW.berasulkan Muhammad SAW.
SEJARAH SINGKAT TAPAK SUCI (1)SEJARAH SINGKAT TAPAK SUCI (1)SEJARAH SINGKAT TAPAK SUCI (1)
Pra SejarahPra SejarahPra Sejarah
Pra-sejarah Tapak Suci telah dimulai sejak lahirnya seorang putera dari KH. Syuhada, yangPra-sejarah Tapak Suci telah dimulai sejak lahirnya seorang putera dari KH. Syuhada, yangPra-sejarah Tapak Suci telah dimulai sejak lahirnya seorang putera dari KH. Syuhada, yang
bernama Ibrahim, pada tahun 1872 di Banjarnegara (Jawa Tengah). Di usia remaja Ibrahimbernama Ibrahim, pada tahun 1872 di Banjarnegara (Jawa Tengah). Di usia remaja Ibrahimbernama Ibrahim, pada tahun 1872 di Banjarnegara (Jawa Tengah). Di usia remaja Ibrahim
telah belajar pencak, dan kelak pemuda Ibrahim dikenal sebagai pemuda yang aktiftelah belajar pencak, dan kelak pemuda Ibrahim dikenal sebagai pemuda yang aktiftelah belajar pencak, dan kelak pemuda Ibrahim dikenal sebagai pemuda yang aktif
menggunakan ilmu pencaknya itu untuk menentang penjajahan Belanda, kerap mengganggumenggunakan ilmu pencaknya itu untuk menentang penjajahan Belanda, kerap mengganggumenggunakan ilmu pencaknya itu untuk menentang penjajahan Belanda, kerap mengganggu
dan melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda. Hal ini membuatnya kerap menjadidan melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda. Hal ini membuatnya kerap menjadidan melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda. Hal ini membuatnya kerap menjadi
buronan Belanda.buronan Belanda.buronan Belanda.
Dalam statusnya yang sering menjadi buronan Belanda, Ibrahim kerap berkelana dari satuDalam statusnya yang sering menjadi buronan Belanda, Ibrahim kerap berkelana dari satuDalam statusnya yang sering menjadi buronan Belanda, Ibrahim kerap berkelana dari satu
tempat ke tempat lainnya. Selain bersembunyi dari kejaran pihak Belanda, Ibrahim jugatempat ke tempat lainnya. Selain bersembunyi dari kejaran pihak Belanda, Ibrahim jugatempat ke tempat lainnya. Selain bersembunyi dari kejaran pihak Belanda, Ibrahim juga
mendalami dan mengasah ilmu pencaknya.Tersebutlahmendalami dan mengasah ilmu pencaknya.Tersebutlahmendalami dan mengasah ilmu pencaknya.Tersebutlah
dalam riwayat beliau sempat singgah ke Batavia, dititip pada seorang kerabatnya disana.dalam riwayat beliau sempat singgah ke Batavia, dititip pada seorang kerabatnya disana.dalam riwayat beliau sempat singgah ke Batavia, dititip pada seorang kerabatnya disana.
Namun di Batavia Ibrahim juga sering membuat onar terhadap Belanda, hingga akhirnyaNamun di Batavia Ibrahim juga sering membuat onar terhadap Belanda, hingga akhirnyaNamun di Batavia Ibrahim juga sering membuat onar terhadap Belanda, hingga akhirnya
beliau berangkat ke Tanah Suci.beliau berangkat ke Tanah Suci.beliau berangkat ke Tanah Suci.
Setelah menikah dengan puteri KH. Ali, Ibrahim kemudian mendirikan Pondok PesantrenSetelah menikah dengan puteri KH. Ali, Ibrahim kemudian mendirikan Pondok PesantrenSetelah menikah dengan puteri KH. Ali, Ibrahim kemudian mendirikan Pondok Pesantren
Binorong di Banjarnegara. Sepulang dari ibadah haji, Ibrahim berganti nama menjadi KH.Binorong di Banjarnegara. Sepulang dari ibadah haji, Ibrahim berganti nama menjadi KH.Binorong di Banjarnegara. Sepulang dari ibadah haji, Ibrahim berganti nama menjadi KH.
Busyro Syuhada. Adapun kelak kemudian Pondok Pesantren Binorong semakin berkembangBusyro Syuhada. Adapun kelak kemudian Pondok Pesantren Binorong semakin berkembangBusyro Syuhada. Adapun kelak kemudian Pondok Pesantren Binorong semakin berkembang