Page 5 - E-BOOK MEMBACA PUISI
P. 5
E-BOOK MEMBACA PUISI
3. Kata konkret, ada keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih
konkret atau berwujud. Oleh karena itu, dipilih kata-kata yang membuat segala hal
terkesan dapat disentuh. Bagi penyair, hal itu dirasakan lebih jelas. Penggunaan kata-
kata yang konkret sangat berkaitan erat dengan pengimajian. Dalam arti, imajinasi
pembaca dapat dibangkitkan dengan menggunakan kata-kata yang konkret dan jelas
sehingga pembaca dapat membayangkan secara jelas apa yang dimaksud oleh penyair.
4. Majas atau gaya bahasa atau bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan oleh
penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan, mengiaskan atau
menyamakan sesuatu dengan yang lain. Majas terbagi menjadi empat bagian, antara
lain: majas perbandingan, pertentangan, penegasan, dan sindiran.
5. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi yang membuat puisi menjadi indah. Rima
bisa dijumpai tidak hanya di akhir tiap larik atau baris, namun dapat juga berada di
antara tiap kata dalam baris.
Contoh:
Indonesia tanah airku
tanah tumpah darahku
di sanalah aku digusur
dari tanah leluhur
6. Ritme atau irama adalah tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan
bunyi. Timbulnya irama dikarenakan adanya perulangan bunyi secara berturut-turut
dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait),
tekanan-tekanan kata yang saling berganti keras lemahnya (tekanan dinamik) karena
sifat-sifat konsonan dan vokal, dan cepat atau lambat pengucapan kata (tekanan
tempo).
FAJRIA_SE_YOUNG 5