Page 72 - MODUL LAYANAN KLASIKAL
P. 72

2.  Terhindar dari stres

                   Tentu saja. Kita enggak perlu stres setiap hari memikirkan apakah pacar kita akan hamil

                   atau enggak. Kita enggak perlu memikirkan bagaimana kalau kita enggak perawan lagi.
                   Atau  enggak  perlu  memikirkan  apakah  kita  terkena  HIV/AIDS  serta  infeksi  menular
                   seksual lainnya.

               3.  Lebih percaya diri (PD)

                   Kita  lebih  yakin  dengan  konsep  diri  kita.  Bangga  dan  menjadi  percaya  diri.  Dengan
                   memandang diri lebih positif akan membantu kita untuk memandang orang lain secara
                   positif,  termasuk  hubungan  yang  kita  bangun.  Kita  menjadi  percaya  diri  karena
                   melakukan hal-hal positif dan merasakan kebahagiaan dan kepuasan hidup.

               4.  Membuat hidup lebih sehat

                   Menunda  hubungan  seks  menghindari  risiko  penyakit  dan  kerusakan  terhadap  tubuh
                   kita.  Kita  dapat  menjaga  tubuh  kita  dan  orang  lain  dari penyakit  dan  kerusakan.  Jadi,
                   kalau tubuh sehat kita dapat melakukan aktivitas secara baik dan menyenangkan.


                      Jawa  Pos,  menuliskan  bahwa  salah  satu  sebab  kanker  serviks  pada  perempuan
                      adalah  karena  menikah diusia dibawah  18  tahun.  Usia  kalian  baru  15-17  tahun,
                      jadi sepantasnyalah kalau belajar untuk meraih cita-cita, hidup berprestasi dalam

                      menyongsong masa depan adalah yang utama bagi remaja. Itu sebabnya mengapa
                      menunda hubungan seks kita katakan sebagai sebuah pilihan SMART.




               Aktivitas Siswa I :

               Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

                   1.  Coba jelaskan bagaimanakah cara menjadi remaja ideal?
                       Jawab :
                       ……………………………………………………………………………………………………………………………………
                       ……………………………………………………………………………………………………………………………………
                       ……………………………………………………………………………………………………………………………………
                       …………………………………………………………………………………………………………………………………..

                   2.  Berilah contoh :
                       a.  Remaja yang berprestasi :
                           ……………………………………………………………………………………………………………………………
                           ……………………………………………………………………………………………………………………………
                           ……………………………………………………………………………………………………………………………
                           ……………………………………………………………………………………………………………………………
                           …………………………………………………………………………………………………………………………..


               Modul Bimbingan dan Konseling

                                                                                         64
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77