Page 20 - E-MODUL LISTRIK ARUS SEARAH KELAS XII
P. 20
3. Hukum Ohm
Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik mengalir
karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar, seperti pada lampu
senter, radio, dan televisi. Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena adanya
aliran listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan dengan peralatan tersebut sehingga
menghasilkan beda potensial. Pada tahun 1826, Geoge Simon Ohm menemukan bahwa :
Pada suhu tetap, kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar listrik (I)
sebanding dengan tegangannya (V). Hubungan inilah yang disebut dengan
Hukum Ohm.
Hasil eksperimen Ohm menunjukan bahwa arus listrik I yang mengalir pada kawat
penghantar sebanding dengan beda potensial V yang diberikan pada ujung-ujungnya :
I
V (1.3)
Artinya, jika beda potensial diperbesar, arus yang mengalir juga semakin besar.
Sebaliknya, jika beda potensialnya diperkecil, arus yang mengalir juga semakin kecil.
Hasil eksperimen ini dikenal sebagai hukum Ohm.
Gambar 5 menunjukan aliran air yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan arus listrik
pada rangkaian. Orang yang mengambil air dari tempat yang energi potensialnya lebih
rendah dan membawanya ke tempat yang energi
potensialnya lebih tinggi. Air akan mengalir
kebawah sehingga mencapai dasar lagi. Sebelum
mencapai dasar. Aliran air ini menemui hambatan
yang berupa gerbang pintu air. Tentu saja
semakin besar perbedaan ketinggian, semakin
besar pula arus airnya. Gambar 5 Orang yang Berperan
Seperti Baterai
Baterai atau sumber tegangan yang lain mempunyai peranan seperti orang yang
membawa ember berisi air tersebut. Dengan menganggap arus listrik sebagai gerakan
muatan positif, baterai mengambil muatan positif dari tempat berpotensial listrik lebih
rendah (kutub negatif) dan membawanya ke tempat yang mempunyai potensial listrik
lebih tinggi (kutub positif). Selanjutnya, arus listrik ini juga mengalami hambatan yang
dapat berupa bola lampu atau alat elektronik.
13