Page 20 - E.-book kita perkembangan Pengaruh Hundu Budha
P. 20

Sejarah
                             PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN AGAMA  SERTA
                                      KEBUDAYAAN  HINDU-BUDHA DI INDONESIA            Indonesia
                                                                                       Kelas X

                Hal ini berarti Aswawarman sudah menganut agama Hindu dan  dipandang sebagai
                pendiri Keluarga atau Dinasti dalam agama Hindu.

                Untuk itu para ahli berpendapat nama Kudungga masih nama Indonesia asli dan masih
                sebagai kepala suku, walaupun demikian Kudunggalah yang menurunkan raja-raja Kutai.

                Dari penjelasan uraian materi tersebut di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau
                Anda sudah paham simak kembali uraian materi berikutnya.

                Kehidupan Sosial
                Dalam kehidupan sosial. Perihal ini diketahui bahwa terjalin hubungan yang harmonis/
                erat antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana, seperti yang dijelaskan dalam
                prasasti Yupa, bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada
                kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakesmara.

                Dengan adanya istilah Waprakesmara, tentu timbul pertanyaan dalam diri Anda, apa
                yang dimaksud dengan Waprakesmara?

                Waprakesmara adalah tempat suci untuk memuja dewa Syiwa, yang kalau di pulau
                Jawa disebut dengan Baprakeswara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa agama
                yang dianut Mulawarman adalah Hindu aliran Syiwa artinya dewa yang dipuja adalah
                Syiwa.

                Kehidupan Ekonomi
                Sedangkan dalam kehidupan ekonomi. Hal ini tidak dijelaskan secara pasti dalam prasasti,
                tetapi para ahli sejarah berpendapat bahwa dengan adanya sedekah 20.000 ekor sapi
                membuktikan perekonomian Kutai sudah kuat pada masa itu, yang didasarkan kepada
                pertanian, peternakan dan perdagangan.

                Mata  pencaharian  tersebut  di  atas  dimungkinkan  karena  raja  Mulawarman
                menghadiahkan kepada kaum Brahmana 20.000 ekor sapi. Ini dapat dijadikan indikasi
                bahwa populasi ternak cukup besar pada waktu itu. Ia juga menghadiahkan segunung
                minyak kental dengan lampu, seperti yang tertulis dalam prasasti.

                Kehidupan Budaya
                Dalam kehidupan  budaya. Ia dapat dikatakan kerajaan Kutai sudah maju, walaupun
                penganut Hindu belum lama diterima. Hal ini dibuktikan melalui upacara penghinduan
                (pemberkatan memeluk agama Hindu) atau disebut upacara Vratyastoma.

                Upacara  Vratyastoma  dilaksanakan  sejak  pemerintahan  Aswawarman  karena
                Kudungga masih mempertahankan ciri-ciri keIndonesiaannya sedangkan yang memimpin
                upacara tersebut, menurut para ahli dipastikan adalah para pendeta (Brahmana) dari
                India. Tetapi pada masa Mulawarman kemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut
                dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli.

                Dengan adanya kaum Brahmana asli orang Indonesia membuktikan bahwa kemampuan
                intelektualnya tinggi, terutama dalam hal penguasaan terhadap bahasa Sansekerta pada
                dasarnya bukanlah bahasa rakyat India sehari-hari, melainkan lebih merupakan bahasa
                resmi      kaum        Brahmana        untuk       masalah        keagamaan.


                                                I n d r i y a n i   D w i   H a s t u t i   S . P d    Page 21
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25