Page 43 - MEMBANGUN-DESA
P. 43

BAB IV

                                 PENUTUP










               Kebijakan BUM Desa pasca terbitnya UU Desa, PP Desa
            dan Permendesa  PDTT,  menghadapi  tantangan kebijakan
            yang cukup kompleks. Produk kebijakan BUM Desa terdahulu
            mengalami  proses  transformasi yang  didasarkan Agenda
            Nawa  Cita, Asas  Rekognisi-Subsidiaritas  dan Kewenangan
            Lokal Berskala Desa.
               Pendirian BUM Desa dalam paradigma Desa Membangun
            kini menghadapi tantangan berupa Musyawarah Desa sebagai
            instrumen demokratisasi Desa yang mengiringi Tradisi
            Berdesa  (hidup  bermasyarakat dan bernegara  di Desa).
            Proses pendirian/pembentukan BUM Desa sedapat mungkin
            menghindari government driven yang mudah membuat BUM
            Desa “layu sebelum berkembang”.
               Dilain pihak, tantangan bagi BUM Desa saat ini  adalah
            melakukan transformasi agenda  government driven  itu ke
            dalam praksis Kewenangan  Lokal  Berskala  Desa baik  pada
            basis lokus Desa maupun Kawasan Perdesaan. UPK PNPM-
            Mandiri Perdesaan merupakan salah satu agenda pendirian/
            pembentukan BUM Desa Bersama pada basis lokus Kawasan
            Perdesaan  (“Membangun Desa”), sedangkan BKD (Bank
            Kredit  Desa)  menghadapi  persoalan transformasi dari


            BUKU 7 : BADAN USAHA MILIK DESA: SPIRIT USAHA KOLEKTIF DESA  41
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48