Page 13 - MODUL IPS ARINA 1
P. 13

WAWASAN





                                      Konflik Laut China Selatan















                                                       Kawasan laut  China selatan  sepanjang  dekade  90-an  menjadi
                     primadona  isu  keamanan  dalam  hubungan  internasional  di  ASEAN  paska  perang  dingin.  Kawasan  ini
                     merupakan wilayah cekungan laut yang dibatasi oleh negara-negara besar dan kecil. Laut China Selatan
                     adalah sumber konflik yang terjadi pada kawasan Asia Pasifik termasuk juga Asia Tenggara. Sengketa
                     laut China selatan tersebut melibatkan banyak negara-negara kawasan seperti (RRC, Vietnam, Thailand,
                     Fhilipina,  Malaysia,  Brunei  Darussalam,  dan  Kamboja) yang semuanya  mengakui  bahwa  kawasan laut
                     China  selatan  adalah  termasuk  kedalam  wilayah  negaranya  masing-masing dan  memiliki  hak  penuh
                     dalam sumber daya alam yang terkandung di dalamnya.
                            Konflik  di laut  China  selatan   ini tidak  bisa  dilepaskan dari  persoalan  kebutuhan  akan  sumber
                     daya  yang  langka  seperti  minyak,  ikan,  dan lainnya.  DR.  M.Dimyati  Hartono  dalam  bukunya  “Hukum

                     laut  internasional”   menjelaskan  bahwa  laut  memiliki  salah  satu  manfaat  sebagai  sarana  perhubungan,
                     bahkan  yang  kadang-kadang  vital  sifatnya  bagi  suatu  negara  tertentu,  laut  juga  memiliki  mitra  baru
                     karena  juga  berfungsi  sebagai  salah  satu  sumber  kehidupan  manusia  terutama  karena  dikandungnya
                     kekayaan alam baik yang bersifat hayati maupun berupa barang-barang tambang. Disisi lain sumber daya
                     alam seperti  minyak  menjadi  incaran  utama   hingga  saat  ini,  kawasan laut  China  Selatan di
                     perkirakan memiliki kandungan minyak 105 hingga 213 milyar barel.
                            Dalam konteks konflik laut China selatan, isu ini menjadi pembahasan atau pembicaraan utama
                     dalam  forum  organisasi  regional  ASEAN.  ASEAN  mengupayakan  agar  konflik  yang  terjadi  di

                     laut China selatan  terselesaikan  dengan  damai,  karena  beberapa  anggotanya  terlibat  dalam  konflik
                     tersebut  dan  hal  ini  akan  mempengaruhi  keamanan  terhadap  kawasan  Asia  tenggara. Salah  satu  upaya
                     yang        di       lakukan       dalam        rangka       penyelesaian      konflik
                     adalah dengan melakukan kerjasama dengan China dan menciptakan Declaration on The Conduct of The
                     Parties  in  the  South  China  Sea. Selain  itu  dalam  menyelesaikan  konflik  tersebut  ASEAN  juga
                     menggunakan ASEAN Regional Forum (ARF) sebagai forum yang memeberikan tukar pandangan dan
                     informasi anatar negara-negara dikawasan Asia Pasifik dan mengenai kawasan politik dan keamanan. Hal
                     tersebut  yang  dilakukan  ASEAN  dalam  mengupayakan  penyelesaikan  konflik  LCS  di  Asia
                     Tenggara karena  sesuai  dengan  deklarasi  Bangkok  ASEAN yaitu menunjukan  arah  dalam  menciptakan
                     perdamaian kawasan dengan kerjasama dan membangun rasa saling percaya yang dapat menumbuhkan
                     terciptanya lingkungan yang stratgis dan damai pada kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

                            Dalam dinamikanya, konflik laut China Selatan masih berlanjut dan bahkan makin memanas
                     dikarenakan ambisi para aktor yang berkepentingan di dalamnya, upaya-upaya soft power yang di lakukan
                     dalam upaya penyelesaian konflik juga terus di lakukan.
   8   9   10   11   12   13   14   15