Page 119 - E-Modul Biologi Kelas XI Semester Genap
P. 119
2) Skrotum
Skrotum merupakan kulit dan jaringan subkutan berbentuk kantung yang
berada di bawah simfisis pubis. Organ ini terbagi dalam dua ruangan yang masing
masing berisi sebuah testis dan epididimis. Kantung sebelah kiri biasanya
menggantung lebih rendah daripada kantung yang kanan. Pada skrotum kanan dan kiri
dibatasi oleh sekat yang terdir dari jaringan ikat dan otot polos. Kulit skrotum tipis,
mengandung lebih banyak pigmen, sedikit rambut, dan banyak glandula sudorifera
dan glandula sebasea.
c. Hormon pada pria
Hormon pada pria berada di bawah kontrol hipotalamus, sebuah hormon
dikeluarkan untuk merangsang hipofisis anterior yaitu hormon gonadotropin. Hormon
ini merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan hormon LH (Luitenizing
Hormon) dan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormon). Hormon LH menstimulasi
sel-sel Leydig untuk menyekresikan hormon testosteron, yang berfungsi saat
spermatogenesis, pematangan sperma, mencegah pengeroposan tulang dan
pertumbuhan kelamin sekunder pada pria. Sementara itu, hormon FSH berperan
merangsang sel-sel sertoli dalam tubulus seminiferus untuk mengubah sel-sel
spermatid menjadi sperma saat terjadi spermatogenesis.
Setelah mempelajari alat reproduksi pria pastinya Anda sudah memahami hal
tersebut. Selanjutnya terkait dengan proses pembentukan sperma yang disebut sebagai
spermatogenesis yang terjadi pada testis. Sebenarnya apa makna dari spermatogenesis
tersebut? (Indikator interpretasi, 1.3 sub klasifikasi arti)
2. Spermatogenesis
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sperma yang
berlangsung secara terus menerus dengan jumlah besar pada laki-laki dewasa.
Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferous pada testis dan biasanya mulai
disekitar masa pubertas. Dimulai saat pubertas, pria akan menghasilkan jutaan sperma
setiap harinya seumur hidup mereka. Tubulus seminiferus berisi sel-sel diploid-
spermatogonium yang matang menjadi sperma. Spermatogenesis mengubah setiap satu
spermatogonium diploid menjadi empat sel sperma haploid, penggandaan menjadi empat
ini terjadi melalui pembelahan sel meiotik.
Modul Biologi Page 110