Page 150 - E-Modul Biologi Kelas XI Semester Genap
P. 150

6)  Cara penggunaannya sederhana

                       7)  Harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas.
                       8)  Dapat diterima oleh pasangan suami istri.

                              Adapun macam-macam kontrasepsi yaitu:
                       1)  Kontrasepsi  sederhana  Manual, terdiri  dari sistem  Kalender, kondom, diafrgma,

                          dan spermisida
                       2)  Alat  kontrasepsi  dalam  rahim  IUD  (Intra  Uterine  Device).  merupakan  alat

                          kontrasepsi  yang  mempunyai  efek  antifertilisasi  (anti  pembuahan)  yang  cukup

                          baik
                       3)  Kontrasepsi Vasektomi, merupakan prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas

                          reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia alur transportasi

                          sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi. Vasektomi merupakan upaya
                          untuk menghenttikan fertilis dimana fungsi reproduksi merupakan ancaman atau

                          gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan
                          dan kualitas keluarga.

                       4)  Kontrasepsi  Tubektomi.  Tubektomi  merupakan  setiap  tindakan  pada  kedua
                          saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan

                          keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan

                          demikian,  jika  salah  satu  pasangan  telah  mengalami  sterilisasi,  maka  tidak
                          diperlukan lagi alatalat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik

                          sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang paling
                          penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor.

               3.  Gangguan Pada Sistem Reproduksi Pria
                   a)  Ghonorhoe,  merupakan  gangguan  pada  organ  kelamin  pria  yang  mana  terdapat

                       benjolan-benjolan berwarna merah dan membengkak atau dapat juga berupa kencing

                       nanah yang disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae
                   b)  Prostatis,  merupakan  gangguan  pada  bagian  prostat  yang  mengalami  peradangan.

                       Prostatis ini disebabkan oleh bakteri escherichia coli dan bakteri lainnya.

                   c)  Kriptorkidisme,  merupakan  kegagalan  dari  satu  atau  dua  testis  untuk  turun  dari
                       rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Cara menangani kriptokidisme

                       adalah  dengan  memberikan  hormone  human  chorionic  gonadotropin  yang  akan
                       merangsang testosterone.

                   d)  Hipogonadisme, merupakan penurunan fungsi testis yang diakibatkan oleh gangguan
                       interaksi  hormone,  misalnya  hormone  testosterone.  Hipogonadisme  mengakibatkan



               Modul Biologi                                                                    Page 141
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155