Page 123 - E modul Kisah Teladan Walisongo Terintegrasi Nilai Moderasi Beragama
P. 123

perjalanan ke satu arah. Pesan dari ayahnya tersebutlah yang

                     menjadi  titik  awal  pengembaraan  Sunan  Gunung  Jati  dalam

                     menuntut ilmu. Keinginannya yang kuat untuk memperdalam ilmu

                     agama  mengantarkan  Sunan  Gunung  Jati  untuk  berangkat  ke
                     Makkah. Maka, Sunan Gunung Jati pun meminta izin ibundanya

                     sebelum belau melakukan perjalannya ke Makkah,

                           Di  Makkah,  Sunan  Gunung  Jati  berguru  kepada  Syekh

                     Tajudin al-Qurthubi selama dua tahun. Tak lama kemudian beliau

                     melanjutkan perjalannya ke Mesir dan berguru ke pada Syekh
                     Muhammad  Athāillah  al-Syâdzili,  ulama  bermadzhab  Syafii.

                     Kepadanya, Sunan Gunung Jati mempelajari tarekat Syadziliyah.

                     Saat usianya genap 27 tahun sekitar tahun 1475 M Atas arahan

                     dari Syekh Athâillah, beliau disuruh kembali ke Nusantara untuk

                     berguru  kepada  Syekh  Maulana  Ishak  di  daerah  Pasai  Aceh,

                     untuk  mendalami  kembali  ilmu  agama  dan  taswuf.  Setelahnya,
                     pengembaraan  Sunan  Gunung  Jati  dalam  mencari  ilmu

                     dilanjutkannya hingga ke daerah Karawang, Jawa Barat. Disana

                     Sunan Gunung Jati menemui Syekh Bentong, kakek Raden Fatah,

                     Raja Kerajaan Demak.

                           Perjalanan Sunan Gunung Jati dalam menuntut ilmu agama
                     juga  dilanjutkan  hingga  ke  Kudus.  Disana  Sunan  Gunung  Jati

                     berguru  kepada  seorang  ulama  bernama  Datuk  Barul.  Setelah

                     lulus,  beliau  disarankan  menuju  Ampeldenta  menemui  Sunan

                     Ampel  di  Gresik.  Di  sinilah  Sunan  Ampel  bertemu  dengan

                     walisongo  lainnya,  antara  lain;  Sunan  Giri,  Sunan  Bonang,  dan
                     Sunan Kalijaga. Pertemuan ini berujung pada kesepakatan dan

                     tugas dakwah yang dibebankan kepadanya di Cirebon. Cirebon

                     merupakan  daerah  pertama  di  Jawa  Barat  yang  penduduknya





                                                                                                          112
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128