Page 22 - E modul Kisah Teladan Walisongo Terintegrasi Nilai Moderasi Beragama
P. 22
memberikan dampak yang baik, sedikit masyarakat mulai
memeluk agama Islam.
Sebagaimana yang dilakukan para walilainnya, aktivitas
pertama yang dilakukan Maulana Malik Ibrahim ialah berdagang.
Ia berdagang di tempat Pelabuhan terbuka, yang sekarang
dinamakan desa Romo, Manyar. Dengan cara ini memudahkan
untuk memulai mengajarkan agama Islam ke masyarakat yang
lebih luas. Di kalangan pedagang, ia dikenal sebagai orang yang
jujur dan berkepribadian luhur, ramah terhadap sesama dan
tidak membedakan antar pemeluk agama. Sifat Sunan Gresik
(Maulana Malik Ibrahim) tersebut memiliki nilai moderasi
beragama yaitu toleransi, tepatnya dalam perilaku Sunan Gresik
tidak membedakan antar pemeluk agama lain.
Hal tersebut beliau lakukan karena beliau akan banyak
bertemu orang saat melakukan perjalanan kompilasi berdagang.
Melalui cara berdagang tersebut, Sunan Maulana Malik Ibrahim
dapat berbicara tentang agama Islam di kalangan kerajaan.
Alhasil beliau menjadi orang yang sangat disegani oleh
masyarakat sekitar. Setelah di kota Gresik dirasa cukup, Sunan
Maulana Malik Ibrahim mulai merambah ke ibu kota Majapahit
yang terletak di Trowulan. Beliau disambut hangat oleh Raja
Majapahit yang tidak memeluk agama Islam. Raja Majapahit
memberikan sunan berupa sebidang tanah di salah satu derah
bernama Gapura yang kemudian dijadikan pesantren.
Pembangunan pesantren ini digunakan untuk tempat melakukan
penyebaran ajaran agama Islam kepada masyarakat sekitar.
Hingga saat ini makamnya masih diziarahi orang-orang yang
menghargai usahanya menyebarkan agama Islam berabad-abad
11