Page 28 - E modul Kisah Teladan Walisongo Terintegrasi Nilai Moderasi Beragama
P. 28

Asal      muasal      pemberian        nama       Ampel      sendiri,

                      disangkutkpautkan  dengan  nama  tempat  di  mana  dia  dalam

                      waktu  lama  bermukim,  yaitu  di  sebuah  daerah  Ampel  atau

                      Ampel  Denta,  wilayah  yang  sekarang  sudah  termasuk  dari
                      bagian kota Surabaya tepatnya di daerah Wonokromo. Sunan

                      Ampel  wafat  pada  tahun  1481  M  dan  makam  Sunan  Ampel

                      terletak  di  dekat  Masjid  Ampel,  Surabaya.  Sunan  Ampel

                      mendirikan pesantren sebagai pusat Pendidikan. Diantara para

                      santrinya  adalah  Sunan  Giri  dan  Raden  Fatah.  Beliau  tidak
                      membedakan  antara  pejabat,  petani,  kalangan  atas,  kalangan

                      bawah,  orang  Islam  atau  bukan  orang  Islam.  Beliau  sangat

                      mengayomi kaum lemah, melindungi kaum kecil dan menghargai

                      kaum  atas.  Beliau  pula  yang  pertama  kali  menciptakan  huruf

                      pegon atau tulisan arab berbunyi Bahasa Jawa, dengan huruf

                      pegon  ini  beliau  dapat  menyampaikan  ajaran-ajaran  Islam
                      kepada  para  muridnya.  Hingga  sekarang  huruf  pegon  tetap

                      dipakai  sebagai  bahan  pelajaran  agama  Islam  dikalangan

                      pesantren.  Huruf  pegon  merupakan  huruf  atau  aksara  Arab,

                      akan  tetapi  berunyi  Jawa,  atau  Bahasa  Jawa  yang  ditulis

                      dengan huruf Arab. Hal ini menunjukkan bahwa Sunan Gresik
                      memiliki sikap moderasi beragama akomodatif terhadap budaya

                      lokal dalam hal Bahasa Jawa


                                Masyarakat pesisir utara Jawa adalah masyarakat yang

                      hidup  dalam  tradisi  dan  budaya  yang  turun  temurun.  Dalam
                      dakwahnya,  Sunan  Ampel  membawa  ajaran  Islam  yang

                      disampaikan  dengan  cara-cara  damai,  moderat,  toleran  dan

                      menyesuaikan tradisi masyarakat yang telah ada mengandung

                      nilai-nilai  Islam.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  Sunan  Ampel




                                                                                                            17
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33