Page 48 - E modul Kisah Teladan Walisongo Terintegrasi Nilai Moderasi Beragama
P. 48
untuk mendidik calon pendeta, lalu oleh para Walisongo
“dukuh” diformat menjadi “pesantren” dan peserta didik
yang belajar disebut santri. Kata santri berasal dari kata
sashtri yang berarti orang suci yang mempelajari kitab
suci. Dalam perjalanannya, pesantren mengajarkan
berbagai macam pengetahuan, agama, kebudayaan, Seni,
ekonomi, dan sebagainya.
Kemasyhuran dan pengembaraan Raden Paku, saat
muda dalam menjalankan usaha dagang milik Nyi Ageng
sambil menyebarkan Islam ke berbagai daerah menjadikan
Sunan Giri dikenal luas hingga santrinya tidak hanya
berdatangan dari pulau Jawa, bahkan dari Makasar,
Lombok, Sumbawa, Flores, Ternate, Tidore, dan Hitu.
Persebaran santri dari berbagai penjuru daerah
menunjukkan kemajuan dan perkembangan pesantren yang
mulai diminati masyarakat masa itu.
3. Mengembangkan Pendidikan Terbuka Bagi Masyarakat
Dalam dakwahnya, Sunan Giri tidak hanya
mengembangkan sistem pesantren yang diikuti santri-
santrinya di berbagai daerah, melainkan mengembangkan
pendidikan masyarakat secara terbuka. Sunan Giri
menggunakan pendekatan moderat yaitu dilakukan secara
tidak memaksa serta mengembangan tradisi bidaya lokal
yang ada untuk menarik kepercayaan masyarakat. Salah
satu hasil ciptaan kreatifitas Sunan Giri salah satunya
permainan anak-anak, yaitu:
a. Jelungan
37