Page 12 - Modul Geografi
P. 12
c. Gerakan Lempeng Tektonik
Gerakan lempeng tektonik dibedakan sebagai berikut:
1) Gerakan Konfergen
Gerakan konvergen adalah gerakan lempeng -lempeng tektonik yang
saling mendekat sehinggga menimbulkan tumbukan antarlempeng. Apabila lempeng
samudra menabrak lempeng benua, maka sisi lempeng samudera akan melengkung dan
masuk ke bawah lempeng benua. Hal ini bisa terjadi karena lempeng benua mempunyai
berat jenis yang lebih ringan daripada lempeng samudra. Proses masuknya sisi lempeng
samudra ke bawah lempeng benua ini juga dikenal dengan sebutan penunjaman
(subduction).
Penunjaman ini dapat membentuk palung parit samudra dan pegunungan.
Contoh: seperti palung Peru -Cile (Peru - Chile Trench), palung Jawa, dan Pegunungan
Himalaya.
2) Gerakan Divergen
Gerakan divergen adalah bentuk gerakan lempeng -lempeng tetonik yang
saling menjauh. Karena gerakan yang menjauh inilah, timbul retakan -retakan yang
menjadi jalan keluar magma. Magma ini kemudian mengalir sedikit demi sedikit sampai
ke permukaan bumi. Dari magma inilah, dapat muncul pulau -pulau vulkanik baru.
Contoh pulau vulkanik yang muncul akibat magma yang keluar dari gerakan divergen
ini misalnya pulau -pulau di tengah Samudra Atlantak di perbatasan lempeng Eurasia
dan Amerika Utara.
Sementara adanya gerakan divergen yang terjadi di dasar lautan, juga dapat
membentuk kenampakan hamparan dasar laut atau sea floor spreading.
Contohnya adalah pematang tengah Atlantik (Mid- Atlantic Ridge).
Untuk gerakan divergen yang terjadi di daratan, dapat membentuk lembah retak
besar seperti great rift valley di Afrika Timur.
3) Gerakan Sesar
Gerakan sesar mendatar (transform) merupakan gerakan lempeng -lempeng
tektonik yang saling bergesekan dengan berlawanan arah.
11